Fenomena Alam di Laut Mati, Ternyata Hampir Tidak Ada Kehidupan di Dalamnya

By Grace Eirin, Kamis, 29 Juni 2023 | 17:00 WIB
Danau di Israel ini disebut laut mati, mengapa? (Konstantin Tretyak/Unsplash)

Tidak hanya itu, dibandingkan air permukaan lainnya, air di Laut Mati sangat kental dan memberikan daya apung yang tinggi bagi manusia.

Dengan tingkat kadar garam yang ekstrem dan kurangnya organisme yang hidup di dalamnya, maka danau ini disebut Laut Mati. 

Organisme seperti ikan dan tumbuhan tidak dapat hidup di Laut Mati karena kondisi air yang tidak mendukung kehidupan mereka.

Tingkat salinitasnya mencapai sekitar 34,2%, sehingga menjadikan Laut Mati sebagai salah satu lingkungan air yang paling asin di dunia.

Bisa Mengapung

Dengan tingkat salinitas yang tinggi, manusia dapat mengapung dengan mudah di permukaan Laut Mati tanpa melakukan upaya berenang.

Air yang kental dan garam yang tinggi memberikan daya apung yang signifikan.

Ketika seseorang masuk ke dalam air Laut Mati, ia akan mengapung karena perbedaan kepadatan antara tubuh manusia dan air yang sangat garam tersebut.

Air yang padat dan kental tersebut mendukung tubuh manusia terapung di permukaan dengan sedikit atau tanpa upaya berenang sama sekali.

Namun, perlu diingat bahwa meskipun mengapung di Laut Mati bisa menjadi pengalaman yang unik, penting untuk tetap berhati-hati dan mengikuti petunjuk keselamatan.

Kita tidak boleh memasukkan air Laut Mati ke mata atau mulut karena tingkat salinitas yang tinggi dapat menyebabkan iritasi.

Laut Mati juga terkenal karena kandungan mineralnya yang kaya, termasuk magnesium, kalsium, kalium, dan bromida.

Baca Juga: Fenomena Alam yang Hanya Ada di Kutub, Matahari Bisa Terlihat Tengah Malam