Bobo.id - Meski terlihat luas dan besar, Planet Bumi ternyata hanya menempati ruang kecil dalam tata surya.
Yap, ada banyak sekali benda langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu yang sering dibicarakan adalah asteroid.
Asteroid adalah benda langit di tata surya yang berukuran kecil dibanding planet, namun lebih besar dari meteoroid.
Berbeda dengan komet, asteroid tidak memiliki ekor dan unsur pembentuknya adalah bebatuan dan logam.
Ada jutaan asteroid dalam sistem tata surya dan diperkirakan merupakan sisa-sisa dari planet yang hancur.
Asteroid bisa ditemukan di jalur orbit planet. Artinya, asteroid dan planet mengikuti jalur yang sama mengelilingi Matahari.
Baru-baru ini, ada asteroid seukuran bangunan 20 lantai melintas dekat Bumi, namun tidak terdeteksi. Kok bisa?
Asteroid Besar Tidak Terdeteksi
Minggu lalu, ada asteroid berukuran besar yang lewat planet kita, kira-kira seperempat jarak antara Bumi dan Bulan.
Menariknya, para astronom tidak menyadarinya. Mereka baru menyadari dua hari setelah asteroid itu lewat, lo.
Asteroid yang dijuluki 2023 NT1 merupakan batuan antariksa selebar 60 meter. Ia melewati Bumi pada 13 Juli.
Baca Juga: Para Astronom Menemukan Kuasi Bulan Baru di Orbit Bumi, Apa Itu?
Dilansir dari Live Science, asteroid itu melaju dekat Bumi dengan kecepatan sekitar 86.000 kilometer per jam.
Batu itu terbang menuju Bumi dari arah Matahari. Hal ini membuat silau Matahari jadi membutakan teleskop.
Para astronom juga tidak menangkap angin dari batu seukuran bangunan bertingkat itu ketika benda itu lewat.
Barulah dua hari setelahnya, yakni pada 15 Juli 2023, beberapa teleskop mendeteksi adanya batuan asteroid.
Meskipun tak bisa terdeteksi oleh para astronom, namun asteroid 2023 NT1 tidak begitu berbahaya bagi Bumi, kok.
Setelah menghitung lintasan asteroid, para astronom mengatakan tidak ada risiko dampak yang akan segera terjadi.
Faktanya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa Bumi aman dari asteroid selama kurang lebih 1.000 tahun ke depan.
Matahari Jadi Titik Buta
Tahukah teman-teman? Matahari menjadi titik buta yang terkenal dalam pencarian asteroid dekat Bumi.
Asteroid 2023 NT1 yang baru saja lewat minggu lalu bukan satu-satunya batuan yang tidak terdeteksi oleh NASA.
Pada tahun 2013, asteroid sepanjang 18 meter mengikuti jalur yang sama melalui silau Matahari.
Baca Juga: Mengenal Okultasi, Fenomena Planet yang Terlihat Bercahaya di Dekat Bulan
Asteroid itu tidak terdeteksi hingga akhirnya meledak di langit di atas Chelyabinsk, negara Rusia.
Ledakan itu melepaskan gelombang kejut yang merusak bangunan dan menghancurkan kaca sejauh bermil-mil.
Ledakan dari asteroid itu pun pada akhirnya melukai hampir 1.500 orang, beruntungnya tidak ada korban jiwa.
Sebagai informasi, itu adalah asteroid terbesar yang menyerang Bumi dalam jangka waktu lebih dari satu abad.
Secara statistik, asteroid sebesar ini menyerang Bumi setiap 50-100 tahun sekali. Ada asteroid lebih besar, tapi jarang terjadi.
Misi Untuk Deteksi Asteroid
Saat ini, para ilmuwan sedang memantau dengan cermat, ada lebih dari 31.000 asteroid dekat Bumi.
Para ilmuwan juga sangat menyadari akan bahaya yang ditimbulkan oleh titik buta dari Matahari.
Untuk mengatasi ancaman ini, Badan Antariksa Eropa pun bekerja keras dalam misi NEOMIR.
Satelit yang dijadwalkan diluncurkan sekitar 2030 akan mengorbit antara planet Bumi dan Matahari.
Misi itu dilaksanakan sebagai upaya mendeteksi asteroid besar yang tersembunyi di bawah sinar bintang kita.
Baca Juga: Benarkah Asteroid 2023 DW Akan Menabrak Bumi Pada Tahun 2046? Ini Penjelasannya
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan asteroid? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023