Ini karena rantai makanan hanya bisa menggambarkan satu produsen, satu konsumen, dan satu predator.
Sementara jaring-jaring makanan bisa menghubungkan banyak produsen, konsumen, dan juga predator sekaligus.
Satu organisme terkadang bisa memakan banyak jenis mangsa atau dimakan banyak predator dari trofik berbeda.
Namun, terkadang suatu organisme juga bisa memiliki tingkat trofik yang berbeda dalam suatu ekosistem. O iya, tingkat trofik merupakan posisi makhluk hidup dalam rantai makanan.
Kedua hal ini jelas tidak bisa digambarkan dalam rantai makanan, tapi dapat digambarkan dalam jaring-jaring makanan.
Peran Jaring-Jaring Makanan
Setiap makhluk punya perannya masing-masing untuk menjaga ekosistem. Semua perannya sangat penting.
Ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, ada juga yang berperan sebagai konsumen, hingga predator.
Lalu, ada juga yang berperan sebagai dekomposer sehingga proses daur ulang rantai makanan bisa kembali.
Nah, jaring-jaring makanan di sini memberikan peran pada semua makhluk hidup agar proses rantai makanan bisa berlangsung.
Jaring-jaring makanan memberikan peran pada makhluk hidup agar proses rantai makanan bisa berlangsung baik.
Hal ini karena dalam jaring-jaring makanan pada suatu ekosistem, konsumen bisa punya peran yang berbeda.
Baca Juga: Proses Rantai Makanan pada Ekosistem yang Lebih Besar, Materi Kelas 5 SD