Kenapa Komet Memiliki Ekor saat Fenomena Hujan Meteor Berlangsung?

By Grace Eirin, Jumat, 11 Agustus 2023 | 19:00 WIB
Saat fenomena hujan meteor berlangsung, akan terlihat komet berekor. (Oksana Shchegolkova/pexels)

Proses ini menghasilkan pelepasan gas-gas dari komet ke ruang angkasa di sekitarnya.

Gas-gas seperti air dan karbon dioksida, membawa partikel debu dan puing dari permukaan komet.

Kemudian, gas-gas dan partikel debu yang dilepaskan membentuk dua jenis ekor, yakni ekor gas (coma) dan ekor debu.

Ekor gas terbentuk ketika gas-gas yang dikeluarkan oleh komet terkena radiasi matahari dan disebarkan oleh tekanan angin matahari, membentuk cahaya yang redup dan berkilauan.

Ekor debu terbentuk ketika partikel-partikel debu yang dilepaskan mengikuti jalur orbit komet dan membentuk jalur kumpulan debu yang memanjang dari komet.

Ekor debu ini dapat terlihat jelas dari Bumi saat komet berada dalam posisi yang mengarah ke Matahari.

Fakta Menarik Ekor Komet

Perlu diketahui, ekor komet selalu mengarah menjauhi Matahari, teman-teman. 

Ini terjadi karena tekanan radiasi dari angin matahari (solar wind) mendorong gas dan debu dari komet menjauhi Matahari. 

Kemudian menciptakan ekor yang mengarah ke arah yang berlawanan dengan arah pergerakan komet.

Panjang ekor komet juga dapat sangat bervariasi, ada yang panjangnya mencapai beberapa ribu kilometer, sedangkan yang lain dapat mencapai jutaan kilometer.

Baca Juga: Stasiun Antariksa Internasional Hasilkan Debu Kimia Berbahaya, Apa Dampaknya?