Peristiwa ini pertama kali direkam pada Juni 2022 oleh teleskop antariksa bernama Neil Gehrels Swift Obrservatory.
Pengamatan ini menunjukkan bintang katai putih kehilangan materi setara 3 kali massa Bumi per hari karena Swift J0230.
Para astronom menyebut proses ini sebagai peristiwa gangguan pasang surut, hanya sekitar 100 peristiwa yang diketahui.
Sebenarnya, bukan hal yang aneh bagi bintang untuk terkoyak sebagian oleh lubang hitam dengan cara ini, teman-teman.
Pengamatan Pada Swift J0230
Tim astronomi menyebut bahwa Swift J0230 adalah penemuan yang tidak sengaja. Mengapa begitu, Bo?
Ini karena saat pengamatan antara Desember 2021-Januari 2022 tidak dideteksi adanya peristiwa ganguan itu.
Akhirnya pada awal bulan Juni 2022, pengamatan reguler terhadap Swift J0230 kembali dilakukan oleh astronom.
Hasil pengamatannya adalah bintang di sekitarnya mengalami penurunan kecerahan secara cepat pada hari keempat.
Menurut studi baru, pada titik itulah ia meredup sebanyak 20 kali hanya dalam waktu 15,8 jam. Cepat sekali, ya!
Tidak lama kemudian, bintang di sekitar Swift J0230 menjadi sulit dilihat oleh pengamatan teleskop antariksa, teman-teman.
Baca Juga: Apakah Lubang Hitam Bisa Melahap Alam Semesta? Ini Fakta Menariknya