Bobo.id - Teman-teman, pernahkah kamu melihat video peluncuran roket?
Dengan adanya roket, manusia bisa mengirimkan lebih dari 12.000 satelit ke antariksa sejak 1957, menurut Badan Antariksa Eropa.
Satelit yang telah berada di antariksa berfungsi untuk mengamati antariksa, fenomena alam, Bumi, navigasi, dan membantu komunikasi di seluruh dunia.
Tahukah kamu, meski terlihat sangat canggih, peluncuran roket pertama dilaksanakan sejak sekitar tahun 1926, lo.
Sementara ide awal penemuan roket ditemukan oleh seorang ilmuwan dan ahli matematika dari Yunani bernama Archytas, sejak tahun 400 Sebelum Masehi.
Wah, ternyata manusia sejak zaman dahulu sudah memiliki kemampuan berpikir yang maju, ya.
Kalau kita melihat video peluncuran roket, maka terlihat bagian bawah roket akan mengeluarkan asap bersinar yang membawanya terbang ke angkasa.
Kira-kira seberapa cepat roket bisa melaju untuk bisa sampai ruang angkasa? Yuk, cari tahu faktanya bersama Bobo!
Kecepatan Luar Biasa
Faktanya, roket membutuhkan kecepatan setidaknya 7,9 mil per detik atau lebih dari 28.000 kilometer per jam untuk mengorbit Bumi.
Namun, jika tujuan roket untuk melakukan perjalanan ke bulan atau planet lain, maka membutuhkan kecepatan sekitar 40.000 kilometer per jam.
Baca Juga: Dijuluki Bintang Raksasa Merah, Inilah Ukuran Bintang Antares Sebenarnya
Bersumber dari NASA, roket bisa melaju karena membakar bahan bakar dan mengubahnya menjadi gas panas.
Mesin roket kemudian akan mendorong gas keluar dari bagian belakang roket, sehingga roket bisa bergerak maju.
Berbeda dengan pesawat jet, mesin roket tidak membutuhkan udara, karena di ruang angkasa tidak ada udara.
Saat sampai di ruang angkasa, roket bergerak dengan menerapkan hukum gerak ketiga Newton.
Hukum III Newton atau hukum Newton 3 mengatur konsep yang sering disebut dengan “Hukum Aksi-Reaksi”. Adapun bunyi dari Hukum III Newton adalah sebagai berikut.
"Tiap aksi akan menimbulkan reaksi, jadi apabila suatu benda memberikan gaya pada benda lain maka benda yang mendapat gaya akan memberikan gaya kembali yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, namun arahnya akan berlawanan."
Inti dari Hukum III Newton yang diterapkan pada roket yaitu "untuk setiap aksi, ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah."
Roket harus mendorong knalpot ke belakang, agar knalpot tersebut dapat membuat roket bergerak maju.
Perintis Roket Ruang Angkasa
Meskipun roket pertama digunakan di Tiongkok pada tahun 1200-an, namun roket ruang angkasa baru diluncurkan tahun 1900-an.
NASA mencatat, perintis roket ruang angkasa adalah seseorang bernama Dr. Goddard.
Baca Juga: Diperkirakan Ada 85.000 Gunung Berapi di Permukaan Venus, Apakah Masih Aktif?
Kala itu, pada saat Dr. Goddard berusia 21 tahun pada tahun 1903, ia telah mencoba menggambarkan penerbangan ke ruang angkasa.
Roket pertama itu berbahan dasar cair, sehingga memungkinkan untuk mencapai batas ketinggian ruang angkasa.
Dr. Goddard yang memiliki nama lengkap Dr Robert H. Goddard ini berhasil meluncurkan roket pertama berbahan bakar cair pada 16 Maret 1926.
Roket pertama Dr Goddard memiliki panjang 3 meter menggunakan bensin dan oksigen cair agar dapat mencapai ketinggian lebih dari 12 meter.
Berat roket hanya sekitar 4,5 kilogram, namun teknologi dasar pembuatannya sama dengan roket Saturn V yang beratnya mencapai 2.727.000 kilogram.
Setelah itu, Dr Goddard diketahui berhasil meluncurkan 35 roket dengan kecanggihan yang semakin modern selama hidupnya.
----
Kuis! |
Kapan peluncuran roket pertama dilakukan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023