Mengulik South Col, Fenomena Alam Gletser Tertinggi di Gunung Everest

By Grace Eirin, Kamis, 5 Oktober 2023 | 15:00 WIB
South Col adalah gletser tertinggi di Gunung Everest. (Sulav Loktam/pexels)

Di sana, para pendaki harus menghadapi kondisi ekstrem, termasuk angin kencang, salju terjal, dan kondisi cuaca yang tidak menentu.

Sebab, South Col termasuk rute utama yang menjadi jalur yang paling sering digunakan oleh para pendaki yang ingin mencapai puncak.

Meski sangat ekstrem, bukan berarti tidak ada pendaki yang bisa melalui jalur ini, lo. 

Pada 29 Mei 1953, seorang pendaki gunung bernama Edmund Hillary berhasil mencapai puncak Gunung Everest dengan ditemani oleh seorang Sherpa bernama Tenzing Norgay. 

Edmund Hillary inilah yang merupakan pendaki pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Everest.

Sir Edmund Hillary dan Tenzing Norgay adalah dua orang pertama yang berhasil mencapai puncak Everest melalui jalur South Col.

South Col ini merupakan fenomena alam gletser, atau lapisan besar es yang bergerak turun perlahan-lahan di lereng gunung atau di dataran. 

Terdampak Pemanasan Global

Bersumber dari Science Alert, para ilmuwan melaporkan bahwa gletser South Col telah terdampak pemanasan global.

Tim peneliti memperkirakan salju di South Col mencair sekitar 2 meter setiap tahunnya. Sedangkan penipisan gletser ini sekitar 55 meter selama 25 tahun terakhir.

Ini berita yang memprihatinkan, karena itu berarti gletser mencair 80 kali lebih cepat daripada saat es terbentuk. 

Baca Juga: Sering Terjadi di Musim Dingin, Apa Itu Fenomena Alam Tornado Salju?