Penamaan garis weber itu diambil dari nama seorang peneliti, yakni Max Carl Wilhelm Weber yang berasal dari Jerman.
Menurutnya, ada garis pemisah antara fauna asia dan fauna australia yang melewati Kepulauan Tanimbar.
Ia menyebut bahwa daerah atau wilayah di timur garis ini disebut atau dikenal dengan sebutan paparan Sahul.
Sementara itu, daerah atau wilayah yang berada di bagian barat garis ini akan dikenal sebagai paparan Sunda.
Weber menyimpulkan jika kedalaman laut sebagai jurang pembagi antara persebaran fauna Asia dan Australia.
Garis weber ini menunjukkan kalau bagian barat mendapat pengaruh fauna Asia, dan bagian timur fauna Australia.
Untuk flora dan fauna tipe asiatis meliputi wilayah Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan juga Bali.
Contoh-contoh fauna tipe asiatis meliputi ikan pesut, ular, kura-kura, buaya gajah, kerbau, dan babi hutan.
Sementara itu, untuk flora dan fauna tipe australia ini meliputi wilayah Kepulauan Aru, Halmahera, dan juga Papua.
Contoh-contoh fauna tipe australia meliputi kanguru, kuskus, biawak, burung nuri, hingga burung cenderawasih.
Sederhananya, garis wallace itu membagi fauna jadi asiatis dan peralihan. Kalau weber, fauna asiatis dan australis.
Baca Juga: Mengenal Garis Weber dan Garis Wallace, Garis yang Membagi Flora dan Fauna di Indonesia