Seperti yang dijelaskan sebelumnya, perdagangan kain sutra yang diproduksi Tiongkok memang mendominasi di berbagai wilayah.
Namun berjalannya waktu, kebutuhan menjadi meningkat dan barang seperti rempah, biji-bijian, sayur dan buah, kulit binatang, logam, serta barang lainnya.
Tentunya pemasok berbagai barang itu tidak hanya berasal dari Tiongkok tapi juga dari berbagai daerah lain.
Dengan begitu Jalur Sutra pun bergeser yang disesuaikan juga dengan konteks geopolitik yang terus berubah.
Seperti beberapa pedagang yang menghindari wilayah tertentu karena adanya masalah politik, hingga benar-benar memperhatikan jalur yang akan dipilih.
Selain masalah politik, masalah lingkungan juga membuat jalur ini bergeser.
Beberapa jalur yang melalui sungai mengalami kendala arena jaringan sungai memiliki tingkat air yang tidak sesuai dan sering mengering.
Hingga jalur maritim pun terbentuk yang dikenal juga dengan nama Jalur Rempah atau Spice Roads.
Jalur maritim ini memang lebih terkenal untuk mengangkut beragam jenis rempah termasuk yang berasal dari Indonesia.
Hal itu terjadi, karena jalur perdagangan laut yang menghubungkan Tiongkok dengan India melalui daerah Indonesia.
Jalur maritim ini bermula dari Selat Malaka menuju Teluk Persia melaui Suria ke Laut Tengah.
Baca Juga: Siapa Saja Tokoh Penjelajah Samudra yang Berasal dari Inggris? Materi IPS