Berdasarkan penampilannya, burung ini tentu tidak berbahaya, bahkan cenderung cantik dengan warna hitam dan oranye.
Namun, ternyata bulu dan kulitnya mengandung neurotoksin yang serupa dengan milik katak panah beracun, yaitu batrachotoxin.
Racun batrachotoxin yang terdapat pada burung pitohuis dapat menyebabkan gangguan sistem saraf, kelumpuhan, bahkan serangan jantung.
Racun dari burung pitohuis ini pertama kali diidentifikasi secara ilmiah pada tahun 1989, oleh seorang peneliti California Academy of Sciences, Jack Dumbacher.
----
Kuis! |
Bagaimana cara hewan menghasilkan racun? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023