6 Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden pada Tahun 2023

By Grace Eirin, Jumat, 10 November 2023 | 16:00 WIB
Pada Hari Pahlawan 2023 ini, Presiden Joko Widodo anugrahi 6 tokoh dengan gelar Pahlawan Nasional. Siapa saja mereka? (Freepik)

Bobo.id - Hari ini, 10 November 2023, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional di Indonesia. 

Pada Hari Pahlawan ini, tentu kita bisa dengan mudah menemukan berita dan konten yang berkaitan di media sosial. 

Sebagai warga negara Indonesia, kita dapat memperingati Hari Pahlawan Nasional dengan mengikuti upacara di sekolah, mengenal para pahlawan, dan membaca fakta tentang hari peringatan tersebut. 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, pemerintahan juga punya cara rutin memperingati Hari Pahlawan Nasional. Apa itu?

Hari Pahlawan selalu diperingati dengan memberikan penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada beberapa tokoh. 

Bersumber dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo telah menetapkan 6 tokoh penting untuk diberi gelar Pahlawan Nasional. 

Keputusan ini sudah dicantumkan pada Keputusan Presiden Nomor 115-TK-TH-2003 tertanggal 6 November lalu. 

Penetapan gelar pahlawan nasional ini diputuskan setelah Presiden melakukan proses di Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan. 

Lantas, siapa saja tokoh yang diberi gelar Pahlawan Nasional tahun 2023 ini? Yuk, simak!

6 Tokoh Pahlawan Nasional 2023

Berikut ini daftar 6 orang tokoh yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

Baca Juga: Mengenal Moh. Yamin, Tokoh dalam Sumpah Pemuda dan Perumus Pancasila

1. Ida Dewa Agung Jambe dari Bali

Ida Dewa Agung Jambe adalah seorang raja dan pendiri Kerajaan Klungkung pada tahun 1686. 

Kerajaan Klungkung merupakan kerajaan penerus Kerajaan Gelgel, yang pernah menjadi penguasa tunggal di Bali. 

Kerajaan ini didirikan di bagian tenggara Pulau Bali, tepatnya di wilayah yang saat ini disebut Kabupaten Klungkung. 

2. Bataha Santiago dari Sulawesi Utara

Bataha Santiago adalah seorang raja yang disebut Raja Maganitu, memerintah pada tahun 1670-1675. 

Kerajaan Manganitu kini berada di wilayah Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara. 

Raja Bataha Santiago berperan besar pada masa penjajahan Belanda, karena ia satu-satunya raja yang menolak untuk meneken kerja sama dagang dengan VOC. 

3. Mohammad Tabrani dari Jawa Timur

Mohammad Tabrani adalah seorang tokoh yang dikenal sebagai penggagas bahasa persatuan Indonesia. 

Bersumber dari laman resmi Badan Bahasa Kemendikbud, awalnya M. Tabrani ini bekerja pada harian Hindia Baru

Baca Juga: 7 Bentuk Perjuangan Fisik dalam Mempertahankan Kemerdekaan, Materi PPKn

Di lembaga pers itulah, ia menulis tulisan berjudul 'Kasihan' yang berisi gagasan awal untuk menggunakan nama bahasa Indonesia. 

Ia berteguh pada pendirian bahwa hendaknya bahasa persatuan bukan bahasa Melayu, tetapi bahasa Indonesia. 

4. Ratu Kalinyamat dari Jawa Tengah

Ratu Kalinyamat adalah pejuang perempuan dari Jepara, yang hidup pada masa awal perkembangan Islam. 

Ia merupakan putri ketiga dari Sultan Trenggono, penguasa Kerajaan Demak yang memerintah pada tahun 1521-1546. 

Ratu Kalinyamat sebenarnya merupakan gelar yang diberikan kepada Retna Kencana pada saat ia berkuasa di Jepara selama 30 tahun, dimulai pada 1549. 

Selama masa kekuasaannya, Ratu Kalinyamat berhasil membangun kekuatan maritim yang besar dan kuat di Jepara. 

5. Kiai Haji Abdul Chalim dari Jawa Barat

Kiai Haji Abdul Chalim atau KH Abdul Chalim merupakan salah satu dari 13 tokoh pendiri organisasi Islam Nahdlatul Ulama. 

Tokoh ini berjasa dan berperan besar dalam menyampaikan gagasan keagamaan kepada masyarakat. 

KH Abdul Chalim juga berjasa membebaskan bangsa dari belenggu penjajahan dengan cara menyampaikan kabar yang ia peroleh ke kota asalnya, Majalengka. 

Baca Juga: Beragam Jasa R. A. Kartini terhadap Indonesia, Ada Apa Saja?

6. Kiai Haji Ahmad Hanafiah dari Lampung

Kiai Haji Ahmad Hanafiah atau KH Ahmad Hanafiah adalah pejuang asal Lampung yang semasa hidupnya berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Ketika agresi militer, KH Ahmad Hanafiah membantu perjuangan TNI (Tentara Negara Indonesia) yang berjuang melawan Belanda. 

Ia juga pernah menjabat sebagai ketua Sarekat Islam di wilayah Kawedanan Sukadana pada 1937-1942. 

----

Kuis!

Kapan pemberian gelar Pahlawan Nasional ditetapkan? 

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id. 

Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023