Dalang bukan hanya seorang pengendali boneka, tetapi juga pengisi suara, pengarah cerita, dan sering kali seorang penyair.
Para dalang akan menghadirkan pertunjukan dengan memadukan keahlian multitasking yang luar biasa.
Mereka bisa membawakan cerita-cerita kuno menjadi hidup dan diterima bagi penonton pada setiap kalangan.
5. Gamelan sebagai Pendamping Setia
Pentas wayang kulit selalu ditemani oleh musik gamelan, yang merupakan sebuah ansambel musik tradisional Indonesia.
Instrumen-instrumen seperti gong, kendang, saron, dan slenthem bersatu dalam harmoni cerita yang disampaikan dalang.
Musik gamelan tidak hanya memberikan nuansa dramatis pada pertunjukan, tetapi juga memainkan peran penting dalam membangun suasana dalam cerita.
6. Pesan Moral yang Tersembunyi
Setiap pertunjukan wayang kulit akan mengandung pesan moral yang mendalam.
Cerita-cerita dari Mahabarata, Ramayana, dan kisah-kisah lainnya sering kali memuat nilai-nilai seperti keberanian, keadilan, dan kesetiaan.
Tokoh-tokoh dalam pertunjukan pun bukan sekadar figuran, melainkan teladan bagi penonton.
Baca Juga: Bagaimana Wayang Dapat Digunakan dalam Proses Islamisasi di Pulau Jawa? Materi Sejarah