Bobo.id - Ada delapan planet yang ada di tata surya. Jupiter menjadi salah satu planet yang ukurannya paling besar.
Bersumber dari Kompas.com, Jupiter memiliki diameter 142.984 kilometer atau setara 11 kali diameter Bumi!
Sejak 1972, manusia di Bumi telah mengembangkan teknologi pesawat ruang angkasa, yakni Pioneer 10.
Berkat teknologi itu, ditemukan fenomena terkenal di Jupiter, yakni Bintik Merah Besar (Great Red Spot).
Dulu ukurannya bisa tiga kali lipat dari Bumi, namun kini bintik itu ukurannya lebih kecil dari Bumi, lo.
Apa Itu Bintik Merah Besar?
Sebagai informasi, Bintik Merah di Jupiter itu bukan bekas terbakar Matahari atau area pegunungan yang luas.
Ternyata, Bintik Merah Besar yang ada di Planet Jupiter itu adalah badai yang sangat besar, lebih dari Bumi.
Badai terbesar dan terkuat di Bumi membentang sepanjang 1609 km dengan kecepatan angin 322 km/jam.
Sementara itu, Bintik Merah Besar Jupiter ini bisa hasilkan badai dengan kecepatan hingga 644 km/jam, lo.
Menariknya lagi, badai ini telah berlangsung di Jupiter setidaknya selama 150 tahun. Wah lama juga, ya!
Baca Juga: Unik, Ada Planet Raksasa yang Massanya 9 Kali Lebih Besar dari Jupiter, Apa itu?
Badai besar di Jupiter itu disebabkan karena sebagian besar wilayahnya yang sangat besar terdiri dari gas.
Ini artinya, tidak ada landasan kokoh seperti yang Planet Bumi miliki untuk melemahkan badai yang terjadi.
Bintik Merah Besar Terus Menyusut
Meskipun umurnya sangat panjang, namun ternyata Bintik Merah Besar di Jupiter ini ukurannya terus menyusut, lo.
Bersumber dari Kompas.com, pada akhir tahun 1800-an, Bintik Merah Besar ini berukuran empat kali Bumi.
Para astronom memperkirakan bahwa Bintik Merah Besar itu membentang dengan diameter sekitar 41.000 kilometer.
Pada tahun 1979, saat pesawat ruang angkasa melewati Jupiter, badai itu menyusut jadi 23.335 kilometer.
Sementara pada 2014, teleskop antariksa Hubble mengukur bahwa diameter badai itu di bawah 16.500 kilometer.
Bahkan saat ini, Bintik Merah Besar di Jupiter mencapai ukuran terkecilnya karena mulai lebih kecil dari Bumi!
Bersumber dari Info Astronomy, ukuran Bintik Merah Besar saat ini hanya 12.500 kilometer. Ini adalah ukuran terkecilnya.
Beberapa ilmuwan bahkan percaya bahwa Bintik Merah Besar ini akan terus menyusut dan mungkin hilang.
Baca Juga: Kecepatan Putarannya Hingga 43.000 Km/Jam, Inilah Planet dengan Rotasi Tercepat
Apa Penyebabnya?
Alasan ilmiah menyusutnya ukuran Badai Merah Besar di Jupiter ini sebenarnya belum sepenuhnya diketahui.
Namun, kumpulan awan badai raksasa ini tak akan hilang dalam waktu dekat. Ia menyusut, tetapi tidak hilang.
Seiring dengan penyusutan ini, bentuk badai ini menjadi tidak terlalu lonjong lagi, melainkan lebih melingkar.
Dari ukurannya yang masih besar hingga jadi kecil seperti sekarang, Bintik Merah Besar masih tetap jadi teka-teki.
Para ilmuwan bahkan belum paham terkait ramuan kimiawi yang membuatnya berwarna merah-oranye.
Teori populernya adalah radiasi ultraviolet Matahari bereaksi dengan amonium hidrosulfida di atmosfer Jupiter.
Dengan teleskop super tajam saat ini, masih mustahil untuk mengintip jauh ke dalam badai untuk melihatnya.
Meski ukurannya menyusut, tahun 2021, penelitian menunjukkan angin terluar Bintik Merah Besar makin cepat.
Bintik Merah Besar itu akan terus ada karena dipicu oleh pola pemanasan dan pendinginan di sekitar pusaran.
Nah, itulah informasi lengkap terkait Bintik Merah Besar di Jupiter yang makin menyusut. Semoga bermanfaat, ya!
Baca Juga: Eksoplanet Ditangkap Teleskop di Chili, 15 Kali Lebih Besar dari Jupiter!
----
Kuis! |
Berapa diameter Planet Jupiter? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023