"Yaampun, Ki, aku kira kamu sudah izin ke Nirmala mau pake Kuda Sembrani ini,"
"Ah, tenang saja, Gek, Nirmala paling bilang, Oki jangan diulangi lagi, ya, kalau pinjam barang itu harus bilang dulu, hehehe. Nirmala itu memang baik, tapi agak cerewet, ya," ucap Oki mengejek.
"Huh, bukan Nirmala yang cerewet, Ki, tapi kamu yang kelewatan bandel. Pinjam barang itu memang harus bilang dulu," kata Glegek menegaskan.
"Ah, kamu kok jadi ikut-ikutan cerewet, sih, Gek. Kamu kan mau sirup maple, jadi aku buru-buru ambil Kuda Sembrani dari kandang. Tidak sempat bilang Nirmala. Aku sudah buang waktu antar kamu ke Hutan Maple, eh, malah kena omel," cibir Oki.
"Iya.. iya.. Aku nggak ngomel lagi, deh," kata Glegek.
Kuda Sembrani terus terbang membawa dua penumpang itu ke Hutan Maple. Sesampainya di tujuan..
"Ki, nanti pulang dari sini, kamu harus minta maaf pada Nirmala, ya, karena pinjam Kuda Sembrani tidak bilang-bilang," kata Glegek.
"Iya.. iya.. Kamu juga kan juga harus minta maaf, Gek, aku ke sini kan karena mau antar kamu. Yang mau sirup maple kan, kamu, Gek," ujar Oki cari alasan.
"Iya, Ki, aku juga akan minta maaf sama Nirmala," jawab Glegek.
Mereka berdua berjalan ke arah pohon maple untuk mengambil getahnya.
"Hmm, aku suka sekali sama aroma sirup maple. Kalau dimakan dengan pancake, enaaak," kata Glegek.