Sedangkan siklus bulan lebih mirip dengan kalender hijriah dengan hari tiap bulannya hanya 29 atau 30 hari.
- Sura = 30 hari
- Sapar = 29 hari
- Mulud = 30 hari
- Bakda Mulud = 29 hari
- Jumadil awal = 30 hari
- Jumadil akhir 29 hari
- Rejeb = 30 hari
- Ruwah = 29 hari
- Pasa = 30 hari
- Sawal = 29 hari
- Sela = 30 hari
- Besar = 29 atau 30 hari.
4. Kalender Sunda
Kalender Sunda adalah kalender yang mirip dengan kalender masehi, hanya saja memiliki nama hari, minggu, dan bulan yang berbeda.
Jenis kalender ini masih digunakan oleh masyarakat Suku Sunda yang mayoritas ada di Jawa Barat.
Menariknya, kalender ini dikenal sebagai kalender yang lebih tua dibandingkan kalender Jawa, lo.
Biasanya kalender ini digunakan untuk urusan pertanian atau bercocok tanam.
Awal tahun pada kalender ini akan dimulai saat matahari meninggalkan posisi selatan pada tanggal 22 Desember. Lalu, ada 12 bulan juga yang sama seperti kalender masehi.
- Kasa (Kahiji) = Januari
- Kadua = Februari
- Katiga (Katilu) = Maret
- Kapat (Kaopat) = April
- Kalima = Mei
- Kanem (Kagenep) = Juni
- Kapitu (Katujuh) = Juli
- Kawalu (Kadalapan) = Agustus
- Kasanga (Kasalapan) = September
- Kadasa (Kasapuluh) = Oktober
- Hapit Lemah = November
- Hapit Kayu = Desember
Nah, itu beberapa jenis kalender yang digunakan di Indonesia dengan fungsi yang berbeda-beda.
Baca Juga: Masih Digunakan hingga Kini, Apa Perbedaan Kalender Masehi dan Hijriah?
----
Kuis! |
Di mana saja kalender masehi digunakan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023