Bobo.id - Sebelum merdeka, Indonesia terdiri dari banyak kerajaan dari kerajaan bercorak Hindu-Buddha, hingga kerajaan Islam.
Di Pulau Jawa, ada satu kerajaan Islam yang cukup terkenal yaitu Kerajaan Mataram Islam.
Pada materi Sejarah kelas 10 SMA kali ini, kita akan belajar tentang masa kejayaan dan para raja di Kerajaan Mataram Islam.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam adalah kerajaan yang berdiri pada abad ke-16 Masehi yang didirikan oleh Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati.
Awal dari kerajaan ini muncul adalah saat adanya konflik perebutan kekuasaan di Kerajaan Pajang antara Pangeran Benowo dan Arya Pangiri.
Konflik itu berakhir dengan diangkatnya Arya Pangiri menjadi Raja Kerajaan Pajang sebagai pengganti Sultan Hadiwijaya pada tahun 1583.
Namun tidak lama, Pangeran Benowo memberontak akibat banyak kepentingan rakyat yang diabaikan oleh raja.
Dengan dibantu oleh Panembahan Senopati, Pangeran Benowo menyerang Kerajaan Pajang dan berhasil dikalahkan hingga menjadi raja selanjutnya.
Tapi, kekuasaan itu tidak berlangsung lama karena ia memilih mundur untuk menyebarkan agama Islam.
Sehingga pada tahun 1586, kekuasaan Pangeran Benowo di Pajang berakhir tanpa ada penerus.
Karena itu, Panembahan Senopati menjadikan Pajang sebagai bagian dari Mataram dan akhirnya diresmikanlah Kerajaan Mataram pada tahun 1586.
Baca Juga: Latar Belakang dan Isi Perjanjian Giyanti yang Buat Kerajaan Mataram Islam Terpecah
Masa Kejayaan Kerajaan Mataram Islam
Semenjak berdiri, Kerajaan Mataram Islam mengalami masa kejayaan pada saat dipimpin oleh Sultan Agung.
Sultan Agung punya nama asli Raden Mas Jatmika yang berkuasa di Mataram dari tahun 1613 hingga 1645.
Selama masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam terus berkembang.
Kerajaan Mataram Islam pun berkuasa di Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga sebagian Jawa Barat.
Bahkan Sultan Agung juga berhasil menaklukkan bagian pesisir Surabaya dan seluruh Madura.
Selain menambah wilayah kekuasaan, Sultan Agung juga membuat Kerajaan Mataram Islam ke peradaban budaya yang lebih baik.
Hal itu bisa dilihat karena kerajaan ini punya beragam keahlian pada bidang militer, ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
Di bidang politik dan militer, Sultan Agung merupakan penguasa pertama yang secara besar-besaran melakukan perlawanan dengan Belanda melalui VOC atau Vereenigde Oostindische Compagnie.
Perlawanan itu terjadi akibat kehadiran VOC di Batavia yang dirasa membahayakan kekuasaan Mataram di Pulau Jawa.
VOC juga dianggap menghambat penyebaran agama Islam yang dilakukan Sultan Agung di Pulau Jawa.
Sedangkan dalam bidang ekonomi, Sultan Agung membuat sebuah kebijakan berkaitan dengan pertanian, moneter, dan fiskal.
Baca Juga: 4 Raja Kerajaan Mataram Islam, dari Berdiri hingga Terjalin Kerja Sama dengan VOC
Sebagai pemimpin, Sultan Agung memberikan tanah pada para petani sebagai bentuk komunikasi serta tempat pembinaan.
Ia juga membuat beberapa penduduk Jawa Tengah pindah ke Karawang, Jawa Barat yang punya banyak tanah subur untuk diolah.
Sultan Agung juga menerapkan sistem pajak yang tidak membebankan masyarakat dan membuat lembaga pengelola dana kerajaan.
Lalu, dalam bidang hukum dan keagamaan, banyak aturan yang dibuat sesuai dengan aturan agama Islam.
Para ulama pun bisa bekerja sama dengan kerajaan dalam menyebarkan agama.
Pada tahun 1633, Sultan Agung juga menetapkan sistem penanggalan atau sekarang kita kenal dengan Kalender Jawa yang merupakan kombinasi kalender Saka dan Hijriah.
Kesenian dan kebudayaan pada masa Sultan Agung pun berjalan dengan baik hingga banyak serat diciptakan seperti Serat Sastra Gendhing.
Kemajuan lain pada masa Kerajaan Mataram Islam adalah dibentuknya provinsi dengan adipati sebagai kepala daerah.
Selain Sultan Agung, Kerajaan Mataram Islam punya beberapa raja lain yang pernah memimpin.
Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam
- Danang Sutawijaya atau Panembahan Senopati
Ia adalah pendiri yang berkuasa dari tahun 1586 hingga 1601 Masehi dengan gelar Panembahan Senopati Ing Alaga Sayidin Panatagama.
Pemerintahan Panembahan Senopati ditandai dengan adanya banyak perang untuk menundukkan para bupati agar tidak melepaskan diri dari kekuasaan Mataram.
Baca Juga: Raja-Raja yang Pernah Berkuasa di Kerajaan Aceh, Materi IPS Kelas 4 SD
- Raden Mas Jolang atau Sultan Anyakrawati
Sultan Anyakrawati berkuasa dari tahun 1601 hingga 1613 yang pada masa pemerintahannya banyak bupati Jawa Timur melepaskan diri dari Mataram.
Karena itu juga, Sultan Anyakrawati banyak melakukan pertempuran yang akhirnya membuat ia wafat di Krapyak.
Setelah wafat, kekuasaan diteruskan oleh putranya, Raden Mas Wurya atau Martapura.
Namun, ia tidak sempat memerintah dan diangkatlah putranya Raden Mas Rangsang.
- Raden Mas Rangsang atau Sultan Agung
Seperti yang sudah dijelaskan masa kekuasaan Sultan Agung dipenuhi dengan banyak kemakmuran selama tahun 1613 hingga 1645.
- Raden Mas Sayidin atau Amangkurat I
Amangkurat I berkuasa dari tahun 1646 hingga 1677 Masehi yang membawa Mataram Islam dalam kemunduran.
Hal itu, karena Amangkurat I yang terlalu dekat dengan Belanda hingga akhirnya wilayah kekuasan menyempit.
Ia pun meninggal dalam pelarian saat terjadi pemberontakan dari Trunojoyo.
Nah, itu sejarah singkat tentang masa kejayaan Kerajaan Mataram Islam hingga beberapa raja yang berkuasa.
(Foto: Creative Commons/Gunawan Kartapranata)
Baca Juga: 2 Alasan Kesultanan Demak Lakukan Serangan pada Portugis, Materi Sejarah
----
Kuis! |
Apa hubungan Kerajaan Pajang dengan Kerajaan Mataram Islam? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023