Ini berarti, zenit merupakan suatu titik tertinggi di langit yang tepat berada di atas lokasi kita berdiri, teman-teman.
Zenit ini membuat penyinaran Matahari yang biasanya lebih intens di suatu wilayah dibanding wilayah lainnya.
Penjelasan dari BMKG
Bersumber dari Kompas.com, sesuai gerak semu Matahari, posisi zenit di akhir Februari memang berada di atas Pulau Jawa.
Diperkirakan, gerak semu Matahari masuk wilayah Indonesia antara tanggal 21 Februari sampai 4 April 2024.
Ketika Matahari di sebelah utara garis khatulistiwa, Bumi belahan utara akan mengalami musim semi dan panas.
Sementara itu, Bumi belahan selatan seperti di Indonesia akan mengalami musim gugur dan juga dingin.
Sebaliknya, saat Matahari berada di sebelah selatan garis khatulistiswa, Bumi belahan selatan alami musim panas dan semi.
Nah, pada Bumi belahan utara seperti Greenland dan Kanada akan mengalami musim gugur dan musim dingin.
Meski zenit disebut memengaruhi suhu panas, faktanya zenit tidak berpengaruh banyak pada peningkatan suhu.
Adapun faktor lain peningkatan suhu yakni karena kecepatan angin, tutupan angin, dan tingkat kelembapan udara.
Baca Juga: Cuaca Panas dan Hujan Tidak Menentu di Sejumlah Wilayah, Apa Penyebabnya?