3. Beban Ganda
Beban ganda artinya beban pekerjaan yang diterima salah satu jenis kelamin lebih banyak dari jenis kelamin lain.
Contohnya adalah ketika perempuan mengemban tugas sebagai pencari nafkah sekaligus sebagai pengasuh.
Akibatnya, muncul ketidakadilan dan ketidakseimbangan peran yang akhirnya bisa menciptakan masalah gender.
Upaya untuk mengurangi beban ganda yakni dengan melakukan pembagian tugas yang adil antara keduanya.
4. Ketidaksetaraan Akses Pendidikan
Penyebab terjadinya permasalahan gender selanjutnya adalah karena ada ketidaksetaraan akses pendidikan.
Misalnya, perempuan tidak memiliki akses yang sama dengan laki-laki terhadap suatu pendidikan formal.
Berdasarkan data dari BPS pada 2021 lalu, angka melek huruf penduduk laki-laki lebih tinggi daripada perempuan.
Sebanyak 94,65 persen perempuan tercatat melek huruf, sementara laki-laki sudah mencapai 97,43 persen.
Dengan begitu, seorang perempuan jadi memiliki lebih sedikit peluang untuk mengembangkan potensi.
Baca Juga: Mengenal Konflik Sosial, Mulai dari Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya
Tak hanya berhenti di situ, hal ini membuat perempuan jadi kesulitan untuk mendapat kemandirian ekonomi.
5. Stereotip dan Prasangka
Hingga saat ini, stereotip dan prasangka masih menjadi penyebab utama terjadinya masalah gender.