Oleh karena itu, satu hari ditambahkan tiap empat tahun sekali untuk menggenapi perbedaan itu.
Sederhananya, kelebihan waktu ini jika dijumlahkan akan genap menjadi satu hari tiap empat tahun.
Sejarah Tahun Kabisat
Bersumber dari Kompas.com, tahun sebelum masehi, kalender hanya terdiri dari 10 bulan, teman-teman.
Orang-orang Romawi menganggap musim dingin sebagai satu periode yang tidak dibagi jadi beberapa bulan.
Setelah ratusan tahun kemudian, barulah Romawi menetapkan bulan Januari dan Februari dalam kalender.
Sebagai bulan terakhir yang ditambahkan, Februari memiliki jumlah hari paling sedikit dari yang lain.
Julius Caesar menyesuaikan kalender agar sejajar dengan Matahari dan menambahkan hari kabisat.
Di tahun 1582, Paus Gregorius XII mengadopsi kalender Gregorian yang kita gunakan sekarang ini.
Ia menetapkan bahwa semua tahun yang dapat dibagi empat adalah tahun kabisat kecuali tahun abad.
Kalau tahun abad, ia harus habis dibagi 400 agar dapat dianggap sebagai tahun kabisat, teman-teman.
Jadi, meskipun tahun 2000 adalah tahun kabisat, tahun 2100, 2200, dan 2300 tidak jadi tahun kabisat.