Mengapa Garis Pantai Bisa Mengalami Perubahan? Materi IPA Kelas 4 SD

By Grace Eirin, Kamis, 7 Maret 2024 | 09:30 WIB
Garis pantai dapat berubah karena beberapa faktor. (Mitch Hodiono/unsplash)

1. Erosi

Menurut KBBI, erosi yaitu pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda, seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus. 

Umumnya, erosi terjadi pada tanah dan batuan, yang menyebabkan tanah mengalami pengikisan atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.

Pada saat terjadi erosi, maka tanah akan mengalami pengikisan atau longsor sehingga hanyut oleh air maupun angin.

Di pantai, pasir atau daratan mengalami erosi akibat ombak air laut, yang dikenal dengan nama abrasi. 

Bersumber dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, abrasi juga disebut dengan suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai.

Dengan adanya pengikisan ini, daerah pantai yang wilayahnya paling dekat dengan laut dapat menjadi semakin sempit. 

Akibatnya, garis pantai dapat berubah dan tidak tetap. 

2. Pasang Surut Air Laut

Pasang surut air laut adalah peristiwa perubahan tinggi dan rendahnya permukaan laut karena gaya gravitasi benda-benda astronomi, khususnya Matahari dan Bulan.

Peristiwa pasang berarti naiknya permukaan air laut yang diakibatkan oleh fungsi gravitasi Bulan. Sedangkan peristiwa surut air laut berarti turunnya permukaan air laut.

Terjadinya pasang surut air laut sebenarnya berhubungan dengan kondisi bulan, dan umumnya dipengaruhi oleh fase bulan purnama, teman-teman. 

Alasannya, gravitasi bulan dapat menarik permukaan bumi dan menyebabkan kenaikan serta penurunan permukaan laut. 

Baca Juga: Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Angkutan Bermesin, Materi Kelas 4 SD