Bobo.id - Teman-teman, apakah kamu tahu fenomena astronomi yang akan terjadi pada waktu dekat ini?
Selain gerhana matahari total, Bumi juga akan mengalami hujan meteor pada bulan April 2024 mendatang.
Bersumber dari space.com, hujan meteor Lyrid diperkirakan berlangsung pada 16-25 April setiap tahun, dan akan mencapai puncaknya pada 21 April 2024.
Sebenarnya hujan meteor Lyrid bukan fenomena hujan meteor yang pertama terjadi pada tahun ini.
Faktanya, selama tahun 2024, ada beberapa fenomena hujan meteor yang diprediksi oleh American Meteor Society akan berlangsung.
Beberapa waktu lalu, tepatnya pada tanggal 3-4 Januari, ada puncak hujan meteor Quadrantid.
Bulan berikutnya, yaitu Mei 2024 akan ada hujan meteor Aquariid, yang disebut salah satu hujan meteor lebat.
Lantas, apa keistimewaan dan keunikan fenomena hujan meteor Lyrid mendatang dibandingkan hujan meteor lainnya?
Yuk, cari tahu bersama Bobo dari artikel ini!
Keunikan Meteor Lyrid
Hujan meteor Lyrid dianggap sebagai salah satu hujan meteor tertua yang diketahui.
Baca Juga: Apakah Setiap Bintang Memiliki Planet yang Mengitarinya? Ini Faktanya
Menurut NASA, hujan meteor Lyrid telah diamati selama 2.700 tahun, dengan penampakan pertama terjadi pada tahun 687 SM.
Ketika hujan meteor terjadi, maka akan terlihat sekitar 18 meteor per jam, kecepatannya sekitar 47 kilometer per detik.
Meski pergerakan meteor Lyrid tidak secepat meteor lain, namun para astronom pernah menemukan hujan lebat meteor Lyrid di masa lalu.
Pemandangan hujan meteor Lyrid lebat pernah terjadi pada tahun 1803 di Virginia, tahun 1922 di Yunani, tahun 1945 di Jepang, dan tahun 1982 di Amerika Serikat.
Biasanya, sekitar 10 sampai 20 meteor Lyrid akan terlihat per jam pada saat puncaknya.
Berbeda dengan meteor lain, Lyrid tidak meninggalkan gumpalan debu yang panjang dan bercahaya saat melintasi atmosfer Bumi.
Lyrid hanya sesekali menghasilkan kilatan terang, yang mirip seperti bola api.
Tempat Asal
Meteor berasal dari partikel sisa komet dan pecahan asteroid.
Setiap tahun Bumi melewati jejak puing-puing asteroid tersebut pada saat mengelilingi Matahari, yang menyebabkan terjadinya hujan meteor.
Ini karena puing-puing tersebut bertabrakan dengan atmosfer Bumi.
Baca Juga: Selain Uranus, Inilah Area dengan Suhu Terdingin di Ruang Angkasa
Proses ini juga yang menyebabkan terjadinya hujan meteor Lyrid, yang berasal dari komet C/1861 G1 Thatcher.
Komet Thatcher ditemukan pada tanggal 5 April 1861, oleh seorang bernama A. E. Thatcher, yang menjadi nama meteor itu.
Lyrid paling baik dilihat di Belahan Bumi Utara. Biasanya akan tampak pada saat gelap, sekitar saat bulan terbenam dan sebelum fajar.
Lyrid berada di dekat konstelasi Lyra, yang tampak memancar dari daerah dekat bintang Vega, salah satu bintang paling terang di langit malam.
Nah, itulah fakta menarik tentang hujan meteor Lyrid.
----
Kuis! |
Apa nama hujan meteor yang terjadi pada Januari lalu? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023