Apa Alasan Kebudayaan Hindu Buddha Tidak Diterima Begitu Saja di Indonesia?

By Fransiska Viola Gina, Rabu, 13 Maret 2024 | 13:00 WIB
Kebudayaan Hindu-Buddha tidak langsung diterima di Indonesia. (Mario La Pergola/Unsplash)

Berikut penjelasannya:

1. Memiliki Dasar Kebudayaan Mapan

Ketika Hindu-Buddha masuk ke Indonesia, masyarakat telah memiliki dasar kebudayaan yang cukup mapan. 

Bahkan, kebudayaan masyarakat telah berkembang pada tingkat tinggi sebelum Hindu-Buddha masuk.

Menurut J.L. Brandes, ada 10 unsur budaya asli Indonesia yang sudah ada sebelum ada pengaruh India, yakni:

  1. Kepandaian bersawah
  2. Kemampuan dalam pelayaran
  3. Mengenal prinsip dasar pertunjukan wayang
  4. Kemampuan dalam seni gamelan
  5. Kepandaian membatik
  6. Mengerjakan barang dari logam
  7. Menggunakan aturan puisi berbentuk metrik
  8. Menggunakan alat tukar uang logam
  9. Mengenal sistem perbintangan
  10. Telah terbentuk susunan masyarakat yang teratur

Bisa dikatakan, nenek moyang telah mengenal nilai budaya dan kepercayaan yang mendasari budaya hingga kini.

Jadi, ketika pengaruh Hindu-Buddha masuk, masyarakat bisa menyaring, mengolah, dan menyesuaikan.

2. Adanya Local Genius

Local genius adalah kecapakan bangsa untuk menerima unsur budaya asing dan mengolahnya sesuai kepribadian.

Disebut genius karena berkaitan dengan kemampuan istimewa yang berbekal dari karya budaya setempat.

Local genius bisa diartikan sebagai kecerdasan masyarakat menyesuaikan pengaruh budaya asing yang masuk.

Baca Juga: Bentuk Akulturasi Budaya India dengan Indonesia di Bidang Pemerintahan

Pada masa Hindu-Buddha, local genius dikaitkan dengan fenomena kehidupan, keagamaan, dan seni.

Lewat penyesuaian itu, terbentuklah wujud baru yang lebih sesuai dengan kebudayaan asli masyarakat.