Lalu Bagaimana Proses Mimpi Terjadi?
Seperti yang sudah dijelaskan, mimpi muncul akibat otak kita yang masih aktif tidak seperti otot.
Nah, saat tidur otak bagian korteks depan yang bekerja untuk berpikir, berbicara, kesadaran, hingga mengambil keputusan akan dalam mode tidak aktif.
Jadi, bagian otak yang aktif adalah bagian hippocampus yang ada di bagian lobus temporal otak besar.
Bagian otak itu punya fungsi berkaitan dengan kenangan dan emosi yang dimiliki orang tersebut.
Jadi, saat mimpi, kita tetap bisa merasakan suatu kejadian yang terekam di otak kita.
Nah, mimpi yang dialami teman-teman bisa bersifat acak dan bisa dari buah pikiran yang terjadi sejak lama atau baru-baru ini.
Saat tidur, ada empat tahap yang harus dilalui, yaitu tidur ringan yang disebut N1, lalu tidur sedang atau N2, tidur dalam atau N3, dan tidur nyenyak atau REM.
Nah, mimpi biasanya akan muncul saat teman-teman sudah memasuki tahap REM atau Rapid Eye Movement.
Saat semakin dalam kita tertidur, maka secara bertahap hippocampus akan mulai memutar kenangan-kenangan yang ada di dalam memori kita.
Mimpi yang muncul pada tahap REM inilah yang akan teman-teman ingat beberapa bagiannya setelah bangun.
Baca Juga: Mengapa Kita Sering Tidak Bisa Mengingat Mimpi setelah Bangun Tidur?