Bersumber dari Info Astronomy, evolusi dimulai dengan keruntuhan gravitasi pada awan molekul raksasa.
Saat runtuh, awan molekul menjadi potongan kecil. Dalam tiap potongan, gas itu melepaskan energi panas.
Ketika suhu dan tekanan meningkat, potongan kecil tadi saling menyatu jadi bola gas. Itulah protobintang.
Sebuah protobintang dapat terus berkembang dengan pertambahan gas dan debu dari sisa awan molekul.
Kemudian, protobintang berkembang jadi bintang katai, deret utama, bintang raksasa, hingga maharaksasa.
Nah, saat bintang sudah sampai tahap maharaksasa, maka artinya, bintang itu sudah siap untuk mati.
Bentuk Evolusi Bintang Bisa Berbeda
Seperti kita tahu, bintang bisa menghasilkan cahaya sendiri. Nah, cahaya itu berasal dari reaksi fusi bintang.
Ketika bintang telah menggunakan seluruh bahan bakarnya, ia dapat mati dan berevolusi jadi berbagai bentuk.
Ada bintang yang berevolusi menjadi bintang katai putih, bintang neutron, bahkan ada yang jadi lubang hitam!
Yap, akhir kehidupan sebuah bintang itu bisa berbeda-beda tergantung pada massa yang dimiliki sejak bintang lahir.
Baca Juga: Sisa Ledakan Supernova Bisa Menghasilkan Bintang Neutron, Apa Itu?