Faktanya, ini adalah misi pertama bagi Boeing Starliner membawa astronaut ke angkasa, dengan bantuan roket Atlas V milik United Launch Alliance (ULA).
NASA menjelaskan, jika penerbangan astronot pertama ini berjalan dengan baik, misi operasional perdana Starliner yang berawak akan menyusul pada tahun 2025.
Adapun pesawat Starliner-1 dijadwalkan mengirim tiga astronot ke ISS.
Mereka adalah Mike Fincke dari NASA (yang juga bertugas sebagai astronot cadangan CFT), Scott Tingle dari NASA, dan Joshua Kutryk dari Badan Antariksa Kanada.
Menurut rencana, Boeing Starliner akan memenuhi sekitar enam atau tujuh misi untuk NASA hingga tahun 2030.
Bagaimana Pesawat Antariksa Bekerja?
Setelah membaca berita di atas, teman-teman tentu merasa penasaran, bagaimana pesawat antariksa bisa sampai di angkasa, ya?
Pesawat antariksa diluncurkan ke antariksa dengan bantuan roket, dan memiliki sistem navigasi sendiri untuk tetap bisa beroperasi setelah terpisah dari roket.
Faktanya, roket membutuhkan kecepatan setidaknya 7,9 mil per detik atau lebih dari 28.000 kilometer per jam untuk mengorbit Bumi.
Namun, jika tujuan roket untuk melakukan perjalanan ke bulan atau planet lain, maka membutuhkan kecepatan sekitar 40.000 kilometer per jam.
Ada dua jenis utama mesin roket, yang menggunakan bahan bakar cair dan menggunakan bahan bakar padat.
Baca Juga: Catat, Hujan Meteor Eta Aquarid Akan Mencapai Puncaknya Akhir Pekan Ini