Bobo.id - Akulturasi budaya tentu terjadi di berbagai tempat termasuk Indonesia.
Salah satu budaya yang masuk dan bercampur dengan budaya lokal adalah budaya dari Hindu-Buddha.
Pada materi IPS kelas 7 SMP kali ini, kita akan belajar tentang akulturasi budaya.
Akulturasi budaya di Indonesia terjadi pada berbagai bidang, yang kali ini akan dijelaskan adalah bidang sastra.
Tapi sebelumnya, mari pahami dulu tentang akulturasi budaya itu sendiri.
Akulturasi Budaya
Akulturasi merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin, yaitu acculturate yang berarti berkembang dan tumbuh bersama.
Sehingga akulturasi bisa diartikan sebagai sebuah usaha untuk berkembang dan tumbuh bersama.
Saat hal ini terjadi maka akan ada perubahan individu yang kemudian bergerak mempengaruhi orang lain hingga sebuah kelompok.
Jadi, akulturasi budaya terjadi antara dua budaya yang berbeda, kemudian bertemu dan menyatu menjadi serasi dan damai.
Perpaduan dua budaya tersebut bisa membentuk budaya baru tanpa meninggalkan unsur pada budaya lama.
Sehingga akulturasi budaya bukanlah hal yang buruk dan justru memperkaya sebuah kebudayaan.
Baca Juga: Materi IPS, Apa Faktor Penghambat Akulturasi Budaya? Ini Penjelasannya
Ada juga beberapa ahli yang menjelaskan tentang akulturasi, seperti Koentjaraningrat.
Ia menjelaskan bahwa akulturasi adalah proses sosial yang biasanya timbul karena masuknya unsur budaya asing dan terjadi terus menerus.
Sehingga unsur budaya asing secara lambat laun akan diterima dan menjadi bagian dari budaya tersebut.
Jadi, dari berbagai penjelasan itu bisa disimpulkan kalau akulturasi budaya adalah penggabungan dua budaya.
Gabungan dua budaya itu kemudian membentuk budaya baru yang tidak meninggalkan nilai dari budaya asal.
Akulturasi budaya juga terjadi pada budaya lokal di Indonesia dengan budaya Hindu-Buddha.
Hasil dari akulturasi budaya ini bisa dilihat dalam beberapa bidang, seperti seni bangunan, ukir, kepercayaan, hingga sastra.
Berikut akan dijelaskan dan diberikan beberapa contoh hasil akulturasi budaya pada bidang sastra.
Akulturasi Budaya dalam Bidang Sastra
Saat masuknya agama Hindu-Buddha di Nusantara, karya seni berupa prosa dan puisi pun berkembang.
Karya sastra itu pun mendapat pengaruh yang besar dari masuknya dua agama tersebut.
Bahkan menurut isinya, karya sastra yang mengalami akulturasi terdiri dari tiga kelompok, yaitu tutur, kitab hukum, dan wiracarita atau kepahlawanan.
Baca Juga: Mengenal Akulturasi dan Asimilasi Serta Contohnya, Materi IPS
Berikut beberapa contoh akulturasi dalam bidang sastra yang terjadi antara budaya lokal dengan budaya Hindu-Buddha.
1. Aksara
Masuknya agama Hindu-Buddha membawa ajaran untuk mengenal aksara yang saat itu digunakan adalah aksara dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.
Aksara itu digunakan untuk menulis pada batu prasasti yang disebut dengan Yupa.
Aksara ini kemudian berkembang menjadi aksara hanacaraka yang digunakan untuk menulis aksara Jawa dan Bali.
2. Kitab
Dikenalnya aksara dan terus berkembang membuat masyarakat Nusantara saat itu tergerak untuk membuat karya sastra.
Hampir semua karya sastra pada masa Hindu-Buddha akan berkaitan atau merupakan perpaduan dua budaya.
Banyak karya sastra yang berdasar pada cerita Ramayanan dan Mahabharata dari India.
Seperti kitab yang dibuat oleh Mpi Panulih dan Mpu Sedah berjudul Bharatayudha.
Nah, itu penjelasan tentang akulturasi budaya lokal dengan budaya Hindu-Buddha dalam bidang sastra.
Baca Juga: Perbedaan Bentuk Bangunan Hasil Akulturasi Budaya Hindu-Buddha di Nusantara
----
Kuis! |
Dari bahasa apa asal kata akulturasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.