Pluto Diperkirakan Punya Lautan Cair di Bawah Permukaannya, Bagaimana Bentuknya?

By Grace Eirin, Jumat, 24 Mei 2024 | 19:30 WIB
Astronom menemukan adanya lautan cair di bawah permukaan Pluto. (Freepik)

Pluto adalah planet katai pertama yang ditemukan di Tata Surya, tepatnya pada tahun 1930 oleh Clyde Tombaugh di Observatorium Lowell di Arizona, Amerika Serikat.

Rotasinya sangat lambat, sehingga satu hari di Pluto berlangsung sekitar 6,4 hari Bumi.

Permukaannya terdiri dari es nitrogen, es karbon dioksida, dan es air yang membentuk pola-pola berbeda di permukaannya.

Dengan jarak yang sangat jauh dari Matahari, Pluto diperkirakan memiliki atmosfer tipis yang sebagian besar terdiri dari nitrogen, metana, dan karbon dioksida. 

Artinya, Pluto juga memiliki atmosfer dengan suhu rata-rata sekitar -387°F atau -232°C, terlalu dingin untuk kehidupan. 

Pesawat New Horizons milik NASA pernah tiba di Pluto pada Juli 2015, dan menemukan fakta menarik tentang atmosfernya. 

Atmosfer tipis di atas permukaan Pluto berada dalam kabut kebiruan, yang mendapat cahaya dari belakang Matahari. 

Satu hari di Pluto lebih lama daripada satu hari di Bumi, yakni 153 jam. 

Sumbu rotasinya miring 57 derajat terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari, sehingga perputarannya hampir miring. 

Selain itu, Pluto juga menunjukkan rotasi mundur, berputar dari timur ke barat seperti Venus dan Uranus. 

Nah, itulah fakta menarik tentang penemuan baru di Pluto. 

Baca Juga: Hewan-Hewan yang Berhasil Catat Sejarah Terbang ke Antariksa, Sudah Tahu?