Dengan adanya rima, maka puisi akan menjadi lebih indah dan memiliki efek intelektual dan efek magis.
Dalam puisi, rima berperan untuk membentuk musikalitas. Rima juga bisa mendukung perasaan dnan suasana puisi.
Jenis Rima dalam Puisi
Berdasarkan jenis bunyi yang diulang, setidaknya ada delapan jenis rima yang digunakan dalam puisi, yakni:
- Rima sempurna
- Rima tak sempurna
- Rima mutlak
- Rima terbuka
- Rima tertutup
- Rima aliterasi
- Rima asonansi
- Rima disonansi
Berikut penjelasannya:
1. Rima Sempurna
Rima sempurna merupakan jenis rima yang seluruh suku kata terakhir pada akhir barisnya adalah sama.
Jenis rima ini banyak ditemukan dalam puisi yang berbentuk patun. Contohnya, seperti ah, ti, ah, pa, lang, ma.
2. Rima Tak Sempurna
Sebuah rima dapat dikatakan tidak sempurna apabila sebuah puisi hanya berima pada sebagian suku kata terakhir.
Artinya, persamaan bunyi hanya terdapat pada sebagian suku kata terakhir dari sebuah kata, teman-teman.
Rima tak sempurna sering disebut dengan rima paruh. Contohnya pu, lang dan pa, gi atau tu, kang dan ha, ri.
3. Rima Mutlak
Rima mutlak merupakan rima yang terjadi jika seluruh kata berima atau persamaan bunyinya ada pada kata sama.
Baca Juga: 15 Contoh Majas Hiperbola untuk Membuat Puisi, Materi Bahasa Indonesia
Ini artinya, ada satu kata utuh yang digunakan sebagai rima. Misalnya, kata "jua" terletak di larik 1 dan 3.