Miliki Cahaya Redup, Bagaimana Terbentuknya Bintang Katai Merah?

By Fransiska Viola Gina, Rabu, 5 Juni 2024 | 19:00 WIB
Katai merah jadi jenis bintang paling banyak di alam semesta. (PIXABAY/theartofsounds2001)

Bobo.id - Kalau sedang beruntung, kita akan melihat banyak bintang kelap-kelip saat memandang langit malam.

Yap, bintang memang jadi salah satu objek antariksa yang paling banyak di galaksi, bahkan di alam semesta!

Bersumber dari Kompas.com, ada sekitar 200 miliar triliun atau 200 seksatriliun bintang di alam semesta.

Dari banyaknya bintang di alam semesta, ada satu jenis bintang yang mendominasi. Ia adalah katai merah.

Sayangnya, bintang jenis ini terlalu redup untuk dilihat dengan mata telanjang dari planet Bumi, teman-teman.

Mengenal Bintang Katai Merah

Hingga kini, para ilmuwan berpikir bahwa 20 dari 30 bintang terdekat dari Bumi adalah bintang katai merah.

Namun, tidak satupun dari bintang katai merah ini yang dapat dilihat begitu saja dengan mata telanjang.

Bahkan, bintang kerdil merah terdekat dengan Matahari, yakni Proxima Centauri, sulit tampak di langit malam.

Bintang katai merah sering disebut 'bintang gagal' karena tidak bisa mempertahankan fusi hidrogen di intinya.

Namun, tak ada definisi nyata tentang katai merah. Istilah itu mengacu pada bintang kerdil dengan tipe spektral.

Baca Juga: Mengenal Castor dan Pollux, Bintang Kembar di Konstelasi Gemini

Bagaimana Terbentuknya?

Terbentuknya bintang katai merah di alam semesta ini sebenarnya sama dengan bintang lain dalam deret utama.

Pembentukannya dimulai dari awan debu dan gas protobintang yang tertarik oleh gravitasi dan mulai berputar.

Putaran itu membentuk gumpalan di tengah dan ketika berhasil memasuki temperatur kritis, reaksi fusi pun dimulai.

Katai merah adalah jenis bintang kecil dan dingin dengan massa kurang dari 0,5 massa Matahari kita. 

Massa yang rendah itu akan secara otomatis menurunkan tekanan yang terjadi pada inti bintang, teman-teman.

Sementara itu, suhunya hanya sekitar 3.000-4.000 K. Padahal, Matahari saja suhunya bisa mencapai 5.700 K.

Perpaduan tekanan rendah dan suhu dingin ini akan menyebabkan reaksi nuklir pada katai merah sangat lambat.

Suhu rendah dari katai merah itulah yang membuat mereka jauh lebih redup daripada bintang seperti Matahari.

Suhunya yang lebih rendah juga membuat pembakaran hidrogen di bintang katai merah itu berjalan lambat.

Meski begitu, hal ini justru membuat bintang katai merah ini memiliki usia hingga ratusan triliun tahun, lo.

Baca Juga: Apakah Galaksi Juga Bisa Mengalami Kematian Seperti Bintang? Ini Faktanya

Padahal, bintang seperti Matahari kita saja hanya bisa bertahan hidup hingga 10 miliar tahun, teman-teman.

Akhir Kehidupan Bintang Katai Merah

Seperti disebutkan sebelumnya, bintang katai merah memang memiliki masa hidup yang sangat panjang.

Namun, seperti semua bintang yang lainnya, mereka bisa kehabisan bahan bakar dan lalu mati di angkasa.

Karena massa bintang katai merah yang terlalu rendah, katai merah tidak akan meledak sebagai supernova.

O iya, supernova sendiri merupakan ledakan yang sangat energik dari suatu bintang besar dan bintang masif.

Bintang katai merah akan mengakhiri hidupnya sebagai kerdil putih, bintang mati yang tak lagi alami fusi.

Saat sudah jadi katai putih, suhu bintang itu akan semakin dingin. Ia juga tak lagi bersinar sehingga terlihat gelap.

Namun, tidak seperti Matahari, yang akan menjadi bintang kerdil putih dalam beberapa miliar tahun.

Bintang kerdil merah ini masih butuh triliunan tahun lagi untuk membakar habis hidrogen di dalam intinya.

Nah, itulah informasi tentang katai merah, bintang paling banyak di alam semesta. Semoga bisa bermanfaat!

Baca Juga: Bulan Purnama Akan Bersinar di Dekat Bintang Antares, Kapan Bisa Dilihat?

----

Kuis!

Ada berapa banyak jumlah bintang di alam semesta?

Petunjuk: cek di halaman 1!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.