Sehingga bangunan rumah secara permanen mulai dibuat dengan tempat yang berdekatan.
Nah, tempat yang biasa dipilih adalah yang berdekatan dengan sumber air dan wilayah tanah yang diolah untuk bercocok tanam.
Karena membangun rumah berdekatan, manusia pada zaman itu mulai membuat perkampungan dan bekerja secara gotong royong.
Bahkan ada satu orang yang dipilih untuk menjadi kepala suku atau ketua dari perkampungan tersebut.
3. Mulai Membagi Pekerjaan
Seperti disebut sebelumnya, masa prasejarah manusia sudah mulai melakukan gotong royong sehingga pekerjaan dikerjakan bersama.
Pada masa itu pembagian masih berdasarkan jenis kelamin, yaitu para laki-laki membantun rumah sedangkan perempuan merawat dan menghias.
Selain itu, para laki-laki akan pergi berburu dengan hasil yang didapat akan dimakan bersama-sama.
4. Mulai Menggunakan Peralatan yang Sudah Diasah
Manusia pada zaman prasejarah juga sudah mulai memiliki banyak peralatan yang digunakan untuk bercocok tanam hingga berburu.
Sebagian besar alat yang digunakan itu pun sudah diasah agar bisa digunakan lebih mudah.
Hal ini bisa diketahui dari beberapa peninggalan berupa peralatan dari batu dan tulang yang diasah.
5. Bisa Membuat Pakaian dan Gerabah
Ciri lain dari zaman prasejarah adalah sudah dikenalnya pakaian serta gerabah untuk menjadi tempat makanan.
Baca Juga: Materi IPS, Apa Faktor Penghambat Akulturasi Budaya? Ini Penjelasannya