Bagaimana Konferensi Meja Bundar (KMB) Bisa Terjadi? Materi IPS

By Amirul Nisa, Kamis, 27 Juni 2024 | 14:00 WIB
Proses berlangsungnya perjanjian Linggarjati. Paling kanan, Sutan Sjahrir, wakil Indonesia yang menandatangani Perjanjian Linggarjati. (NIGIS (Netherlands Indies Government Information Service), Nationaal Archief/Wikimedia Commons)

Bobo.id - Setelah menjadi negara merdeka, ada banyak hal yang perlu diurus bangsa Indonesia, salah satunya adalah terkait wilayah kekuasaan.

Karena itu muncul banyak perjanjian yang salah satunya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang membahas tentang berbagai masalah antara Indonesia dan Belanda.

Seperti apa KMB itu terjadi? Mari simak penjelasan materi IPS kelas 9 SMP berikut ini.

Konferensi Meja Bundar (KMB) merupakan pertemuan antara perwakilan Indonesia, Belanda, dan BFO atau Bijeenkomst voor Federaal Overleg yang menjadi wakil sejumlah negara buatan Belanda di kepulauan Indonesia.

KMB diadakan di Den Haag, Belanda pada 23 Agustus hingga 2 November 1949.

Pertemuan itu dilakukan untuk menyelesaikan berbagai masalah antara Indonesia dan Belanda yang terjadi.

Pada saat itu, Indonesia memang sudah menyatakan diri sebagai negara merdeka, namun sayangnya Belanda masih mencoba untuk menguasai.

Usaha Belanda itu menyebabkan adanya banyak pertikaian yang terjadi antara rakyat Indonesia dan pasukan Belanda yang datang.

Latar Belakang Terjadinya KMB

KMB tidak terjadi begitu saja, karena ada beberapa hal yang menjadi penyebab.

Usaha Belanda untuk kembali berkuasa di Indonesia adalah dengan melakukan Agresi Militer I yang justru melanggar perjanjian yang dibuat.

Perjanjian yang dilanggar adalah Perjanjian Linggarjati yang dilakukan pada 25 Maret 1947 di desa Linggarjati, Jawa Barat.

Baca Juga: Apa Kebijakan Ekonomi yang Diterapkan di Masa Orde Baru? Materi IPS