Kenapa Serotonin dalam Tubuh Disebut Hormon Bahagia? Ini Penjelasannya

By Grace Eirin, Rabu, 24 Juli 2024 | 19:30 WIB
Hormon bahagia yaitu serotonin. (S&B Vonlanthen/Unsplash)

Di luar otak dan sumsum tulang belakang, serotonin dapat bertindak sebagai hormon. 

Serotonin diproduksi di otak dan usus. Di batang otak, sekelompok neuron yang disebut nukleus raphe mengambil asam amino esensial triptofan yang diubah menjadi serotonin. 

Hanya sebagian kecil serotonin tubuh yang dibuat di batang otak, sementara sekitar 95 persen dibuat oleh sel khusus yang melapisi usus yaitu sel enterochromaffin

Bahkan, sel kulit, sel paru-paru, dan sel yang terlibat dalam proses pengecapan juga menghasilkan sejumlah kecil serotonin. 

Kenapa disebut Hormon Bahagia

Sudah sejak lama, para ilmuwan menemukan bahwa serotonin berperan dalam mengatur suasa hati. 

Ini diketahui karena zat kimia yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), yang biasanya digunakan sebagai obat stres. 

Ada beragam bukti menunjukkan neuron di otak yang terlibat dalam suasana hati dan kognisi memiliki reseptor serotonin. 

Ketika kadar serotonin di dalam tubuh normal, maka kita akan lebih tenang, fokus, bahagia, dan stabil secara emosional. 

Sebaliknya, kekurangan kadar serotonin dapat menyebabkan sedih, cemas, hingga stres berlebihan. 

Serotonin juga dapat mengatur dan menjaga kualitas tidur, karena dapat membantu produksi melatonin yang mengatur pola tidur manusia. 

Baca Juga: Apa Perbedaan antara Sistem Saraf dan Sistem Hormon dalam Tubuh Manusia?