Adapun rute jalur rempah-rempah global di Asia yang melewati Samudra Hindia ke Samudra Pasifik, menghubungkan tiga benua besar yaitu Asia, Afrika, dan Eropa.
Saat ini, jalur rempah dianggap sebagai Cultural Route atau Jalur Budaya, aspek yang memberikan peluang besar untuk diajukan sebagai warisan budaya UNESCO.
Contoh Adopsi dan Akulturasi Budaya Jalur Rempah
Interaksi antarbangsa pada masa pencarian rempah-rempah menghasilkan proses adopsi dan akulturasi kebudayaan.
Menurut intisari.grid.id, adopsi dan akulturasi budaya yaitu penerimaan dan penyesuaian unsur-unsur budaya asing dengan budaya lokal.
Hingga kini, kita masih bisa menemukan dan menggunakan hasil adopsi dan akulturasi jalur rempah. Berikut ini di antaranya.
1. Penggunaan bahasa Melayu
Bahasa Melayu dipengaruhi bahasa Arab, Sanskerta, Portugis, Belanda, Inggris, Mandarin, dan sebagainya.
Bahasa Melayu menjadi dasar dari bahasa Indonesia yang kita gunakan setiap hari.
2. Kuliner
Selain bahasa, variasi kuliner Indonesia juga dipengaruhi jalur rempah yang menggabungkan rempah sebagai bumbu masak dengan teknik memasak dan bahan dari bangsa asing.
Contoh kuliner yang dipengaruhi jalur rempah yakni rendang yang merupakan perpaduan makanan khas Sumatra Barat dengan pedagang India dan Arab.
Baca Juga: Apa Peristiwa di Balik Perumusan Dasar Negara oleh Tiga Tokoh?