Perubahan pada Alam Semesta
Pembentukan bintang dan galaksi pertama tentu saja membawa beberapa perubahan mendasar di alam semesta.
Pertama, terbentuknya bintang-bintang itu memberi alam semesta sumber unsur pertama yang cukup berat.
Unsur berat dihasilkan di inti bintang masif yang kemudian dikeluarkan ketika bintang meledak dalam supernova.
Perubahan besar kedua dari generasi bintang-bintang pertama adalah adanya foton berenergi tinggi ke alam semesta.
Sebelumnya, foton berenergi tinggi itu terlihat saat kondisi alam semesta masih sangat panas dan belum mendingin.
Kemudian, foton berenergi tinggi ini memulai proses reionisasi hidrogen beberapa ratus juta tahun setelah Big Bang.
Generasi pertama galaksi kecil yang terbentuk dari gugusan kemungkinan besar muncul 400 juta tahun setelah Big Bang.
Setelah fase awal pembentukan, galaksi-galaksi melewati fase tabrakan dan tergabung dengan galaksi yang lain.
Kedua proses ini membuat galaksi yang semula berukuran kecil menjadi berukuran sangat besar, teman-teman.
Sayangnya, astronom masih belum tahu persis seberapa banyak gas yang diperlukan untuk membentuk bintang.
Baca Juga: Mengenal Awan Magellan, Galaksi Kerdil yang Mengorbit Bimasakti