Namun, di sore hari, kondisi badai geomagnetik ini melemah, sehingga memungkinkan aurora dapat terlihat dari wilayah selatan hingga Amerika Serikat.
Badai geomagnetik tersebut dipicu oleh partikel-partikel matahari yang dikeluarkan oleh matahari selama serangkaian lontaran massa koronal yang disertai lima jilatan api Matahari sejak 10 Agustus.
Ketika sampai di Bumi, partikel-partikel matahari bermuatan ini disalurkan ke kutub oleh energi planet.
Uniknya, dua hari yang lalu, yaitu 11-12 Agustus terjadi fenomena puncak hujan meteor Perseid tahunan.
Jika orang-orang di Amerika Serikat beruntung, maka aurora dan hujan meteor bisa terlihat pada malam yang sama.
Musim Aurora
Menurut perkiraan ilmuwan, tahun 2023 merupakan awal untuk menuju waktu terbaik menyaksikan aurora terbaik.
Saat ini, matahari mendekati tingkat aktivitas tertingginya, selama siklus matahari yang berlangsung sekitar 11 tahun.
Siklus matahari adalah periode aktivitas matahari yang didorong oleh medan magnet matahari, ditunjukkan oleh frekuensi dan intensitas bintik matahari di permukaannya.
Dengan tingginya aktivitas matahari inilah, musim aurora akan berlangsung dalam waktu dekat.
Para ilmuwan memperkirakan bahwa aktivitas matahari akan mencapai puncaknya pada tahun 2025, namun bisa juga terjadi pada akhir tahun 2023.
Baca Juga: Ada Beragam Mitos tentang Aurora yang Jarang Diketahui, Apa Saja?