Adanya Fusi Nuklir
Bintang bisa menyala akibat aktivitas yang dikenal sebagai fusi nuklir, yang mengubah atom hidrogen jadi helium.
Aktivitas ini terjadi di dalam inti bintang yang padat dan panas. Di sana, suhunya bisa 20 juta derajat celcius. Wow!
Sebagai informasi, aktivitas fusi nuklir ini akan menghasilkan tekanan ke arah luar dari inti bintang, teman-teman.
Tekanan keluar itu akan dilawan oleh gravitasi sang bintang yang menghasilkan tekanan pula, tapi ke arah dalam.
Bintang masih terus hidup ketika kedua tekanan ini masih bekerja, yang dikenal dengan kesetimbangan hidrostatik.
Namun, peristiwa ini tak terjadi selamanya. Ia hanya bertahan sampai sebuah bintang kehabisan bahan bakarnya.
Hal ini membuat tekanan ke luar (yang dihasilkan dari fusi nuklir) berkurang, sehingga tekanan dari gravitasi menang.
Saat hal itu terjadi, ada dua hal yang akan dialami bintang. Ada bintang yang runtuh, tapi juga meledak di supernova.
Bintang bermassa rendah akan runtuh, melepaskan lapisan terluarnya dan meninggalkan inti kecil sebagai kerdil putih.
Bintang yang massanya 8 kali Matahari akan meledak dalam supernova, meninggalkan inti sebagai bintang neutron.
Baca Juga: Benarkah Galaksi Bimasakti Pernah Mati dan Hidup Kembali? Ini Faktanya