Apakah Gempa Jogja Berkekuatan M 5,8 Termasuk Megathrust? Ini Penjelasannya

By Grace Eirin, Selasa, 27 Agustus 2024 | 15:00 WIB
Gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 terjadi di Yogyakarta pada pukul 19.57 Senin malam (26/8/2024). (BMKG)

Setelah diteliti, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust. 

Hingga pukul 20.20 WIB, hasil pengamatan BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock

Gempa dirasakan di Sleman, Yogyakarta, Kulon Progo, dan Bantul dengan intensitas III-IV MMI. 

Sedangkan di Karangkates, Malang, Pacitan, Nganjuk, Trenggalek, Madiun, Kediri, Blitar, Cilacap, Banyumas, Solo, Surakarta, dan Klaten dengan skala II-III MMI. 

Gempa dengan skala intensitas III-IV MMI, getarannya akan dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah saat siang hari. 

Sementara skala II-III MMI getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

Gempa Megathrust

Gempa dengan karakteristik megathrust diketahui umumnya terjadi di wilayah Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. 

"Thrust" merujuk pada salah satu mekanisme gerak lempeng yang menimbulkan gempa dan memicu tsunami, yaitu gerak sesar naik.

Dengan demikian, megathrust bisa diartikan gerak sesar naik yang besar.

Sementara zona megathrust terbentuk ketika lempeng samudra bergerak ke bawah menghunjam lempeng benua dan menimbulkan gempa bumi.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menyelamatkan Diri dari Gempa Bumi? Ikuti Cara Berikut