Bobo.id - Sebelum ada televisi dan ponsel pintar, dulu, media informasi di Indonesia hanya ada radio. Wah, apa itu?
Mirip seperti televisi, radio juga bisa menyampaikan informasi. Bedanya, radio hanya mengeluarkan suara atau bunyi.
Yap, kita tidak bisa melihat penyiar yang sedang memberikan informasi. Kita hanya bisa mendengar suaranya.
Meski sekarang radio bisa dibilang kuno, tetapi dulu, radio punya peran yang besar bagi negara kita, Indonesia.
Sebab, berita tentang negara Indonesia yang sudah merdeka disebarkan atau disampaikan lewat radio.
Karena besarnya peran radio, maka radio punya hari khusus. Yap, Hari Radio Nasional! Cari tahu awal mulanya, yuk!
Perkembangan Radio di Indonesia
Tahukah teman-teman? Ternyata, radio hadir di Indonesia pada awal abad ke-20. Kala itu, radio dikenalkan Belanda.
Radio milik Belanda itu pertama kali beroperasi tahun 1923. Namun, radio itu tak bertahan lama karena Jepang datang.
Pada 1942, Jepang mengambil alih operasi radio milik Belanda. Siaran perang dan luar negeri pun diputus Jepang.
Namun, saat itu. salah satu penggerak kemerdekaan Indonesia bernama Sutan Sjahrir berhasil meloloskan diri.
Baca Juga: Teknologinya Masih Populer, Siapa Orang yang Berjasa Menemukan Radio?
Berbekal radio berwarna gelap, beliau berhasil menangkap siaran radio yang tidak disensor oleh pihak Jepang.
Sutan Sjahrir pun langsung mengabarkan kekalahan Jepang sehingga pergerakan kemerdekaan makin cepat.
Hingga akhirnya pada 17 Agustus 1945, informasi tentang proklamasi Indonesia disiarkan lewat siaran udara.
Kala itu, serdadu Jepang sempat menghentikan siaran itu dan meminta menyebut ada kekeliruan di informasi itu.
Perintah itu diabaikan dan berita tentang proklamasi tetap disiarkan selama 30 menit sekali hingga pukul 16.00.
Tak hanya masyarakat Indonesia yang tahu, bahkan informasi ini juga terdengar hingga ke luar negeri, lo.
Sejarah Hari Radio Nasional
Sebagai informasi, berdirinya Hari Radio Nasional tidak lepas dari Pendirian Radio Republik Indonesia (RRI).
Setelah merdeka, beberapa pihak mendorong pemerintah membentuk radio untuk komunikasi pemerintah-rakyat.
Usulan untuk mendirikan stasiun radio adalah karena radio adalah satu-satunya alat komunikasi yang cepat.
Selain itu, radio juga bisa menjangkau masyarakat luas dan gangguan yang ditimbulkan pun sedikit.
Baca Juga: Unsur-Unsur Iklan Televisi, Radio, dan Internet, Materi Kelas 5 SD
Setelah beberapa kali diskusi, akhirnya pemerintah setuju dan bersedia mendirikan Radio Republik Indonesia.
Akhirnya pada tanggal 11 September 1945, Radio Republik Indonesia (RRI) pun resmi didirikan, teman-teman.
Pendirian dan peresmian RRI ini menandai lahirnya radio publik Indonesia yang jadi bagian penting di hidup kita.
O iya, pendirian RRI ini menjadi dasar terciptanya Hari Radio Nasional yang kita rayakan tiap tahunnya, lo.
Fakta Menarik Radio Republik Indonesia
Terlepas dari sejarahnya yang panjang, Radio Republik Indonesia memiliki beberapa fakta menarik, yakni:
- Satu-satunya radio yang menyandang nama negara.
- RRI berperan sebagai media untuk menyebarkan gerakan perlawanan.
- RRI punya 105 stasiun penyiaran radio di seluruh penjuru negeri.
- Slogan "Sekali di Udara Tetap di Udara" tak pernah ganti hingga saat ini.
- Rekaman suara proklamasi Soekarno direkam di RRI pada 1951.
Baca Juga: 8 Jenis Alat Komunikasi Modern dan Penjelasannya, Materi Kelas 3 SD
Nah, itulah awal mula diperingatinya Hari Radio Nasional. Semoga informasi ini bisa menjawab rasa penasaranmu, ya.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Kapan radio milik Belanda pertama kali beroperasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.