Disebutkan bahwa cuaca badai bergeser ke utara khatulistiwa saat musim panas di belahan Bumi bagian utara.
Sebaliknya, badai akan bergeser ke selatan khatulistiwa saat bulan hangat di belahan Bumi selatan, teman-teman.
Meski begitu, data dari NOAA menunjukkan ada pergeseran zona badai jadi lebih ke utara sejak pertengahan Juli.
Peneliti menyebut, perubahan ini terjadi karena pergantian El Nino ke La Nina dan karena ada pemasaN Bumi.
Hal inilah yang kemudian membuat badai muncul di Sahara selatan, sebagian Niger, Chad, Sudan, dan utara Libya.
Kemunculan badai ini bikin wilayah Gurun Sahara menjadi 2-6 kali lebih basah daripada kondisi seharusnya.
Karena adanya badai dengan curah hujan yang tinggi, jadi banyak bermunculan tanaman hijau di Gurun Sahara.
O iya, jurnal Nature menyebut kalau pergeseran zona badai ke utara akan sering terjadi di tahun mendatang.
Penyebabnya adalah kadar karbon dioksida dari polusi bahan bakar fosil meningkat dan suhu Bumi menghangat.
Untuk itu, kalau beberapa tahun mendatang, Gurun Sahara terlihat menghijau, jangan kaget lagi, ya. Hihi.
Gurun Sahara Menghijau, Jadi Tanda Apa?
Baca Juga: Mengenal Emi Koussi, Fenomena Alam Puncak Tertinggi di Kawasan Sahara