Bobo.id - Di Bumi, gempa menjadi salah satu fenomena alam yang biasa. Bahkan, gempa bisa terjadi setiap hari.
Gempa adalah fenomena getaran atau guncangan yang terjadi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan.
Di Bumi, gempa bisa bersumber dari lapisan dalam Bumi maupun dari gunung api di permukaan yang akan meletus.
Kalau di Bumi, gempa jadi hal yang biasa, bagaimana dengan di ruang angkasa, ya? Kita cari tahu faktanya, yuk!
Seismometer di Ruang Angkasa
Untuk menjawab pertanyaan terkait gempa, para ilmuwan NASA pun mengirim seismometer ke ruang angkasa.
O iya, seismometer adalah sensor yang digunakan untuk mengukur gempa bumi, letusan gunung, dan ledakan.
Bersumber dari JPL NASA, robot penjelajah yang dilengkapi dengan alat itu merekam ada guncangan di Mars.
Tercatat, sudah ada lebih dari 1.313 gempa yang terdeteksi dan terekam oleh InSight sejak tahun 2018 di Mars.
Tidak hanya itu, planet merah, NASA juga mencatat adanya guncangan di satelit alam Bumi, yakni Bulan.
Hal ini diketahui karena NASA menempatkan tiga seismometer di Bulan untuk mencatat gempa di sana.
Baca Juga: Pertama Dikenal dari Ruang Angkasa, Apa Saja Fakta Menarik Besi?
Gempa Terdeteksi di Mars
Pada tahun Desember 2018, wahana antariksa InSight berhasil menempatkan alat pengukur gempa di Mars.
Ini kali pertama wahana antariksa meletakkan seismometer ke permukaan planet lain menggunakan teknologi robotik.
Bersumber dari NASA, seismometer itu bisa mengukur gelombang seismik yang dipicu gempa, meteorit, dan fenomena lain.
NASA melaporkan bahwa sejak tahun 2018, seismometer sudah mencatat lebih dari 1.313 gempa di Mars, lo.
Salah satu gempa terbesar dengan kekuatan magnitudo 5 pernah tercatat di planet merah pada Mei 2022.
Sebelumnya, guncangan terbesar di Mars dipegang oleh gempa dengan kekuatan M 4,2 pada Agustus 2021.
Gempa Juga Terdeteksi di Bulan
Astronot dalam misi Apollo berhasil meletakkan 4 seismometer ke permukaan Bulan pada tahun 1969 dan 1972.
Mengejutkannya, seismometer itu berhasil merekam berbagai guncagan yang terjadi di satelit alami Bumi, Bulan.
Bersumber dari Science Direct, seismometer itu terus menerus mengumpulkan data gempa di Bulan hingga 1977.
Baca Juga: Mengapa Segala Sesuatu di Ruang Angkasa Selalu Bergerak? Ini Penjelasannya
Dari data yang dikumpulkan, para ilmuwan mendapat beragam jenis gempa Bulan karena hamparan meteorit.
Rekaman guncangan itu membuktikan kalau Bulan juga mengalami gempa dengan istilahnya yakni moonquake.
Gempa Bisa Terjadi di Planet Lain
Dari penemuan guncangan yang terjadi di Mars dan Bulan, NASA menyebut gempa juga bisa terjadi di planet lain.
Para ilmuwan percaya kalau pergerakan lempeng pasti pernah terjadi di beberapa objek ruang angkasa, lo.
Hal ini karena berdasarkan beberapa penemuan dalam bentuk gambar yang diambil oleh NASA, teman-teman.
Dari gambar-gambar itu, tampak berbagai macam jenis retakan yang ada di sejumlah permukaan planet lain.
Fakta menariknya, tidak hanya melanda sebuah planet, gempa juga bisa terjadi di satelit-satelit alami planet.
Mengingat gempa berkaitan dengan struktur sebuah planet, sangat logis jika gempa juga terjadi di objek antariksa.
Jadi, meski belum terdeteksi oleh teknologi NASA, gempa di planet atau objek lain di ruang angkasa itu benar.
Nah, itulah penjelasan tentang bisa atau tidaknya gempa terjadi di ruang angkasa. Semoga bisa jawab rasa penasaranmu!
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan gempa? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.