Dalam surat-surat tersebut, terkadang ada gambar yang ia lukis tentang pemandangan di sekitarnya.
Theo melihat gambar itu punya keindahan yang unik, sehingga ia menasehati van Gogh untuk mulai serius menggambar atau melukis.
Pada Oktober 1880, van Gogh belajar teknik menggambar dan berhubungan dengan senimal lain di Brussel.
Meski orang tua van Gogh tidak mendukung cita-citanya menjadi seniman, ia tidak menyerah begitu saja.
Perjuangan untuk meraih dukungan orang tua sambil terus mengasah kemampuannya melukis terkadang membuat van Gogh merasa lelah.
Tapi, karena ada guru pembimbing bernama Anton Mauve, van Gogh terus berusaha.
Sampai saat van Gogh kembali ke rumah orang tuanya, ia terus menggambar sketsa lingkungan sekitar, seperti petani, penenun, dan pekerja.
Sejak saat itulah, van Gogh menemukan minatnya lagi dan fokus memilih tema pemandangan dalam setiap lukisannya.
Namun, saat van Gogh ingin menjual lukisannya ke Prancis, tidak ada orang yang menyukai karyanya karena warna lukisan van Gogh cenderung gelap.
Tidak menyerah, van Gogh mulai belajar mengembangkan gaya melukisnya dengan warna cerah.
Orang-orang Paris mulai mengagumi karya van Gogh, sehingga ia menjadi begitu populer. Pada masa inilah, karya-karya terbaik van Gogh diciptakan.
Baca Juga: Mengenal Marie Curie, Tokoh yang Dianugerahi Hadiah Nobel pada Dua Bidang Ilmu