Bobo.id - Bagaimana agar seseorang tidak mengulang melakukan pelanggaran?
Pertanyaan di atas terdapat dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial untuk SD Kelas IV halaman 210.
Beberapa waktu lalu, teman-teman sudah belajar mencari tahu pentingnya aturan di suatu daerah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, aturan adalah cara (ketentuan, patokan, petunjuk, perintah) yang telah ditetapkan supaya diturut.
Tujuan dibuatnya aturan adalah untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat.
Setiap peraturan harus dipatuhi oleh masyarakat, supaya keamanan dan kenyamanan dapat tercapai.
Namun dalam penerapannya, sering kali banyak orang melakukan pelanggaran aturan atau perbuatan tidak mematuhi dan melawan aturan.
Pada pelajaran IPAS kelas 4 SD Kurikulum Merdeka, kita akan belajar menyebutkan cara yang bisa dilakukan agar tidak terjadi pelanggaran aturan.
Yuk, temukan penjelasan lengkapnya dari artikel ini!
Cara Mencegah Terjadinya Pelanggaran Aturan
Ada beragam cara yang bisa dilakukan untuk mencegah seseorang tidak mengulang melakukan pelanggaran.
1. Melakukan Sosialisasi Aturan
Pembuat aturan memberikan sosialisasi atau pengenalan untuk memudahkan masyarakat memahami aturan yang berlaku di lingkungan.
Baca Juga: Mengapa Bahasa Indonesia Penting untuk Komunikasi? Materi Kelas 4 SD KurMer
Sosialisasi ini dapat dilakukan dengan pertemuan atau seminar, membuat aturan dalam bentuk tertulis, memberikan pelatihan, dan menjadi contoh langsung.
Yap, kita juga bisa menjadi contoh orang yang tertib aturan untuk membuat lebih banyak orang ikut menaati aturan.
Jika lebih banyak orang mengenal aturan dan melaksanakannya, maka terwujud lingkungan yang positif.
Lingkungan yang positif dan tertib terhadap aturan dapat membuat orang lain sungkan atau malu jika hendak melanggar aturan.
Dengan begitu pelanggaran aturan bisa dicegah, teman-teman.
2. Memberikan Sanksi
Pembuat aturan juga harus membuat sanksi yang jelas dan tegas untuk mencegah terjadinya pelanggaran aturan.
Sanksi adalah tanggungan (tindakan, hukuman, dan sebagainya) untuk memaksa orang menepati perjanjian atau menaati ketentuan undang-undang.
Di negara kita, ada dua bentuk peraturan yaitu peraturan tertulis dan peraturan tidak tertulis.
Kedua bentuk peraturan ini memiliki sanksi, namun sifatnya berbeda. Sanksi peraturan tertulis bersifat memaksa, sedangkan sanksi aturan tidak tertulis bersifat sosial.
Sanksi peraturan tertulis bersifat memaksa supaya semua orang mematuhi tata tertib dan memudahkan tujuan pembuatan peraturan tersebut tercapai.
Contoh peraturan tertulis yaitu dilarang membuat keributan yang mengganggu kenyamanan orang lain.
Baca Juga: Mengapa Harus Mengamalkan Nilai Pancasila? Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Jika melanggar, maka dapat diberikan sanksi berupa teguran bahkan hukuman.
Hal ini dilakukan agar seluruh masyarakat sadar bahwa menjaga ketenteraman dan kenyamanan lingkungan adalah kewajiban bersama.
Tanpa adanya sanksi bersifat memaksa, masyarakat tidak dapat mencapai tujuan aturan dibuat dan memperoleh lingkungan yang nyaman.
Sementara itu, sanksi aturan tidak tertulis biasanya berasal dari masyarakat, berupa sanksi sosial.
Pelanggar aturan tidak tertulis atau norma dapat dikucilkan masyarakat, mendapat sanksi sosial, dan merasa malu hingga menyesal telah melanggar aturan.
Begitulah cara mencegah pelanggaran aturan di lingkungan.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa tujuan dibuatnya aturan? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.