Bobo.id - Tanggal 15 Oktober 2024 lalu, perwakilan NASA dan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Space Weather Prediction Center (SWPC) mengumumkan bahwa matahari telah memasuki periode maksimum.
Artinya, aktivitas Matahari sedang berada di tingkat tertinggi.
Yap, Matahari ternyata juga punya fase seperti Bulan, hanya saja periodenya sekitar 11 tahun siklus matahari.
Sekali dalam sebelas tahun tersebut, medan magnet Matahari yang awalnya saling berhubungan, dapat terputus menjadi kutub utara dan selatan.
Periode maksimum ini tidak hanya terjadi pada tahun 2024, namun diprediksi mencapai tahun depan.
Fenomena puncak siklus Matahari ini dikenal dengan nama Solar Maximum.
Nah, kali ini Bobo akan mengajak teman-teman mengenal Solar Maximum dan dampaknya bagi ruang angkasa serta planet kita.
Yuk, simak!
Solar Maksimum
Bersumber dari space.com, Solar Maximum adalah tingkat aktivitas matahari tertinggi selama sekitar 11 tahun siklus matahari.
Matahari berada di fase maksimal terakhir kali pada April 2014, menurut Pusat Data Dunia untuk Indeks Bintik Matahari dan Pengamatan Matahari Jangka Panjang.
Baca Juga: Tidak Hanya Planet, Ternyata Komet 67P Juga Punya 'Bulan', Apa Sebutannya?