Bobo.id - Teman-teman, tahukah kamu bahwa beberapa hari terakhir ini ada komet yang bisa terlihat jelas di langit malam?
Meski bukan di langit malam Indonesia, komet ini menjadi perhatian banyak pengamat langit dunia.
Bahkan, sebagian orang menyebut komet ini fotogenik, atau selalu tampak menarik saat dipotret.
Bersumber dari space.com, komet fotogenik ini sedang melaju menjauhi Bumi tetapi masih terlihat jelas di langit malam Belahan Bumi Utara.
Lalu, apakah nama komet itu?
Yuk, simak informasi lengkapnya!
Komet A3 (Tsuchinshan-ATLAS)
Komet yang dianggap sebagai 'komet fotogenik' tersebut bernama A3 (Tsuchinshan-ATLAS).
Penampilannya memiliki warna yang redup namun masih mudah dilihat menggunakan teropong tinggi di langit barat daya.
Penampakan Komet A3 akan tampak setelah matahari terbenam di atas Venus.
Di Belahan Bumi Utara, komet ini tampak sejak awal bulan Oktober hingga awal November, dan beberapa waktu setelah itu.
Baca Juga: Berdampak bagi Planet Kita, Apa Sebenarnya Solar Maksimum Itu?
Menurut theskylive.com, Komet A3 (Tsuchinshan-ATLAS) berada di konstelasi Ophiucus, berjarak sekitar 102.229.563 kilometer dari Bumi.
Orbit komet ini retrograde atau bergerak berlawanan arah dengan sebagian besar objek utama tata surya.
Seperti kebanyakan komet, A3 diyakini berasal dari Awan Oort.
Apa itu Awan Oort?
NASA mendefinisikan Awan Oort sebagai rumah bagi sebagian besar komet berperiode panjang, seperti komet Siding Spring.
Komet Siding Spring membutuhkan waktu lebih dari 200 tahun untuk mengorbit Matahari.
Pada saat pertama kali diidentifikasi, para ilmuwan mengira Awan Oort adalah cangkang bola raksasa yang mengelilingi tata surya.
Namun, itu sebenarnya seperti gelembung berdinding tebal, terbuat dari potongan puing-puing ruang angkasa yang seukuran gunung.
Faktanya, di Awan Oort ini diperkirakan ada miliaran hingga triliunan objek langit.
Letak Awan Oort di luar Pluto dan berada di tepi terjauh Sabuk Kuiper, wilayah dari benda es yang membentang melampaui orbit Neptunus.
Jarak antara Matahari dan Awan Oort mencapai 2.000 hingga 5.000 AU (Astronomical Unit). Tepi luarnya berjarak sekitar 10.000 sampai 100.000 AU dari Matahari.
Baca Juga: Langit Berwarna Biru saat Matahari Terbenam di Planet Mars, Mengapa?
Sebagai informasi, 1 AU setara dengan sekitar 93 juta mil atau 150 juta kilometer.
Meskipun pesawat antariksa Voyager 1 dapat melakukan perjalanan sekitar 1 juta mil per hari, namun perlu sekitar 300 tahun untuk sampai ke Awan Oort.
Dengan jarak yang sangat jauh, Awan Oort tidak dapat terlihat dengan teleskop biasa.
Oleh karena itu, penelitian terhadap Awan Oort lebih banyak didasarkan pada model matematika dan pengamatan komet yang berasal darinya.
(Editor: Heni Widiastuti)
----
Kuis! |
Apa nama lain Komet A3? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.