Terletak di jarak 139 tahun cahaya, Achernar punya massa sekitar 7 kali lebih masif daripada Matahari kita.
Bahkan, diperkirakan bintang ini juga bersinar 1.350 kali lebih terang dari Matahari. Wah, terang sekali, ya!
Sementara itu, diameter rata-rata dari bintang Achernar ini diperkirakan mencapai 8-10 kali diameter Matahari.
Uniknya, kalau Matahari butuh 25 hari berputar pada porosnya, Achernar justru hanya butuh sekitar 2 hari.
O iya, nama Achernar ini diberikan karena ia terletak di ujung rasi bintang Eridanus. Dalam bahasa latin berarti "sungai".
Apa yang Membuatnya Lonjong?
Teman-teman tentu sudah tahu, kebanyakan bintang di langit itu bentuknya bulat. Lalu, kenapa yang ini lonjong?
Menurut pengamatan, hal ini disebabkan oleh rotasi bintang Achernar yang mencapai 250 kilometer per detik.
Kecepatan bikin bintang jadi lonjong berlebihan dengan diameter ekuator 56% lebih besar dari diameter kutubnya.
Hal inilah yang kemudian membuat Achernar menjadi bintang paling tidak bulat yang ditemukan di galaksi Bimasakti.
Kalau kita bisa berkunjung ke ruang angkasa, kita akan melihat bintang ini mirip seperti permen lonjong biru.
Baca Juga: Apakah Bintang Bisa Menghancurkan Planet di Sekelilingnya? Ini Faktanya