Pemilihan semboyan Bhinneka Tunggal Ikan diambil dari sebua kitab yaitu Kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.
Kitab ini dibuat pada masa Kerajaan Majapahit pada abad ke-14 M. Meski dibuat sudah cukup lama, kalimat itu tetap sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika menunjukkan meski Indonesia terdiri dari banyak suku, agam, ras, hingga golongan yang berbeda, persatuan tetap harus dipertahankan.
Pemilihan frasa Bhinneka Tunggal Ika sendiri didasarkan latar belakang bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, agam, dan budaya.
Semboyan ini pun jadi pemersatu semua masyarakat Indonesia yang punya latar belakang yang berbeda-beda.
Lalu, bagaimana cara menerapkan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika bisa kitar tarapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan beberapa perilaku yang sesuai.
Berikut ada beberapa contoh perilaku yang menujukan penerapan Bhinneka Tunggal Ika
- Bersikat adil pada siapa saja meski berbeda latar belakang.
- Menghindari perkelahian atau pertikaian yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Saling menghormati meski berbeda agama, suku, ras, dan budaya.
Baca Juga: Contoh Sikap Nasionalisme dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi PPKn