Krisis ekonomi ini bisa berdampak luas pada berbagai sektor, seperti pekerjaan, produksi, pemasukan, hingga harga, lo.
Tidak hanya itu, krisis ekonomi yang berkepanjangan juga bisa membuat masyarakat Indonesia mudah dipecah belah.
Contohnya, ada konflik internal yang berkaitan dengan masalah ekonomi, seperti perang Aceh dan juga konflik Ambon.
Selain itu, masalah lain, seperti kesehatan dan kesejahteraan bisa saja terjadi jika krisis ekonomi terjadi berkepanjangan.
Untungnya, masalah-masalah itu bisa dicegah dan diatasi dengan adanya demokrasi terpimpin di Indonesia.
Hal ini karena presiden memegang kendali atas negara. Jadi, tidak terjadi bias antara satu lembaga dan lembaga lain.
2. Terbentuknya Lembaga Negara
Tahukah teman-teman? Ternyata lembaga-lembaga negara banyak yang mulai lahir saat demokrasi terpimpin, nih.
Contohnya seperti MPRS dan DPRS yang menjalankan tugas sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.
Misalnya, MPRS bertugas mengubah dan menetapkan UUD 1945, menetapkan GBHN, dan memilih lembaga eksekutif.
Lalu, DPRS berperan penting merumuskan undang-undang dan kebijakan negara selama masa transisi pemerintahan.
Baca Juga: Apa Dampak Positif dan Negatif pada Masa Demokrasi Terpimpin? Materi IPS
Sebagai informasi, kedua lembaga itu hingga kini masih berkembang di Indonesia menjadi MPR dan DPR.