Tak Disangka! Teknologi AI Juga Bisa Jadi Pengaruh Buruk untuk Air di Bumi

By Grace Eirin, Jumat, 8 November 2024 | 14:30 WIB
Teknologi AI ternyata juga bisa berdampak bagi air di lingkungan. (Alex Knight/pexels)

Butuh Banyak Air dan Energi

Bersumber dari National Geographic, AI dapat memberi masalah bagi energi dan air. 

Sebab, saat kita menggunakan AI, maka harus ada energi untuk menggerakkan mesin AI yang menghasilkan sejumlah besar panas. 

Semakin banyak teknologi AI digunakan, maka semakin banyak panas yang dihasilkan. 

Panas ini kemudian akan dilepaskan ke pusat data, tempat yang menyediakan dukungan komputasi dan ruang penyimpanan yang dibutuhkan sistem AI. 

Shaolei Ren, seorang profesor teknik elektro dan komputer di UC River-side mengatakan bahwa untuk mendinginkan pusat data, maka harus ada air. 

Jumlah air yang dipakai untuk proses ini sama dengan jumlah air yang digunakan oleh puluhan ribu penduduk kota. 

Namun, air yang kita gunakan bisa digunakan kembali, berbeda dengan air untuk mendinginkan pusat data AI. 

Saat air diubah menjadi uap untuk mendinginkan pusat data, selanjutnya air itu akan hilang. 

Google pernah mencatat bahwa pada tahun 2022, pusat datanya menggunakan lebih dari 5 miliar galon air, sebelum adanya AI.

Ini berarti adanya AI akan meningkatkan jumlah air yang dibutuhkan untuk pendinginan. 

Baca Juga: Hebat! Otak Kita Bisa Mendeteksi Struktur Kalimat Hanya dalam 125 Milidetik