Anggrek tidak tumbuh dalam tanah, tetapi membutuhkan media yang bisa menjaga kelembapan tanpa membuat akar terendam.
Media tanam yang ideal untuk anggrek bisa berupa campuran serbuk kayu, serabut kelapa, arang, dan pakis. Bahan-bahan ini akan menjaga akar tetap kering tetapi lembap, mencegah akar dari busuk, dan memberikan ruang bagi akar untuk bernapas.
Pastikan media tanam memiliki drainase yang baik agar air tidak tertahan di akar, karena kelembapan berlebih dapat menyebabkan akar membusuk.
3. Menyediakan Cahaya yang Cukup
Cahaya adalah salah satu faktor penting agar anggrek tumbuh subur dan berbunga lebat. Anggrek umumnya membutuhkan cahaya yang cukup, tetapi tidak langsung.
Paparan cahaya matahari langsung bisa menyebabkan daun anggrek terbakar. Jadi, letakkan tanaman anggrek di tempat yang mendapat cahaya tidak langsung, seperti di dekat jendela yang teduh atau di ruangan yang terkena sinar matahari pagi.
Jika anggrek ditanam di luar ruangan, pastikan anggrek berada di bawah naungan atau mendapat perlindungan dari sinar matahari langsung di siang hari.
Untuk mengetahui kebutuhan cahaya cukup atau tidak, teman-teman bisa mengamati bagian daun. Saat daun yang terlalu hijau menandakan kekurangan cahaya, sedangkan daun yang menguning bisa menunjukkan terlalu banyak paparan cahaya.
4. Menjaga Kelembapan dan Menyiram Secara Tepat
Anggrek memerlukan kelembapan yang cukup tinggi, terutama di lingkungan yang kering. Jadi, gunakan semprotan air atau humidifier untuk menjaga kelembapan udara di sekitar anggrek, terutama jika teman-teman menanamnya di dalam ruangan.
Untuk penyiraman, siram anggrek sekitar satu hingga dua kali seminggu atau saat media tanam terasa kering.
Baca Juga: 6 Jenis Cabai yang Bisa Ditanam dengan Mudah di Kebun, Tertarik Mencoba?