Bobo.id - Teman-teman pernah coba menuangkan air dari gelas ke gelas lainnya? Kalau iya, tentu pernah mengalami air menetes atau tumpah dari mulut gelas.
Saat terjadi hal ini, kita merasa air terbuang sia-sia. Belum lagi kita juga harus menyeka air yang tumpah.
Apakah teman-teman pernah bertanya, "kenapa air selalu tumpah saat dipindahkan dari gelas, ya?".
Ternyata hal ini terjadi karena efek Coanda, pernah dengar?
Efek Coanda adalah kecenderungan suatu aliran fluida (air, udara, atau gas) untuk mengikuti bentuk permukaan yang melengkung.
Aliran fluida ini seolah-olah menempel pada permukaan. Peristiwa ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan.
Ketika aliran fluida mendekati permukaan yang melengkung, kecepatan aliran di bagian atas permukaan akan lebih tinggi dibandingkan dengan bagian bawahnya.
Sesuai dengan prinsip Bernoulli, semakin tinggi kecepatan aliran, maka tekanannya akan semakin rendah.
Akhirnya, terbentuklah perbedaan tekanan antara bagian atas dan bawah aliran fluida.
Tekanan yang lebih tinggi di bagian bawah akan mendorong aliran fluida untuk mengikuti bentuk permukaan yang melengkung.
Baca Juga: Tak Disangka! Teknologi AI Juga Bisa Jadi Pengaruh Buruk untuk Air di Bumi
Adanya efek Coanda inilah yang membuat air mengalir dan menempel di tepian mulut gelas dan membuatnya menetes.
Sebab air akan mengikuti bentuk mulut gelas yang biasanya melengkung.
Efek Coanda ini ditemukan oleh Henri Coanda, seorang insinyur dan matematikawan yang berasal dari Rumania.
Beliau menemukan efek Coanda ini saat sedang menguji pesawat Coanda-1910 yang tidak berhasil lepas landas.
Contoh Efek Coanda dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Sayap Pesawat
Sayap pesawat dirancang dengan bentuk melengkung agar udara yang mengalir di atas sayap bergerak lebih cepat daripada udara di bawah sayap.
Hal ini menciptakan perbedaan tekanan yang menghasilkan gaya angkat sehingga pesawat bisa terbang.
2. AC dengan Teknologi Coanda
Baca Juga: Hati-hati! Ini Bahaya Terlalu Sering Minum Air Es saat Cuaca Panas
Beberapa jenis AC menggunakan prinsip Coanda untuk mengarahkan aliran udara dingin agar mengikuti bentuk ruangan.
Dengan begitu, udara dingin bisa menyebar secara merata dan ruangan menjadi lebih cepat dingin.
3. Perahu Air atau Jet Ski
Beberapa jenis perahu dan jet ski menggunakan prinsip Coanda untuk meningkatkan daya dorong.
Aliran air dari mesin akan diarahkan melalui saluran yang dirancang khusus sehingga mengikuti bentuk lambung kapal dan menghasilkan gaya dorong yang lebih besar.
Penerapan Efek Coanda dalam Teknologi
Selain contoh-contoh tadi, efek Coanda juga dimanfaatkan dalam berbagai teknologi modern, seperti:
- Ventilasi
Sistem ventilasi pada gedung-gedung tinggi seringkali menggunakan prinsip Coanda untuk mengarahkan aliran udara segar ke seluruh ruangan.
- Otomotif
Baca Juga: Mudah Diterapkan, Ini 5 Cara Membiasakan Diri Minum Air Putih Tiap Hari
Beberapa desain mobil memanfaatkan efek Coanda untuk meningkatkan aerodinamika dan mengurangi hambatan udara.
- Industri Penerbangan
Selain pada sayap pesawat, efek Coanda juga diterapkan pada bagian-bagian lain dari pesawat, seperti flap dan slat, untuk meningkatkan daya angkat dan kontrol pesawat.
Flap adalah permukaan bergerak yang berada di tepi belakang sayap pesawat, sedangkan slat terletak di bagian tepi depan sayap pesawat.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.